Rahasia Bisnis Online di China Bisa Gratis Ongkir dan Murah

12 November 2018 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo JD.com. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Logo JD.com. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Belanja online di China berkembang pesat. Tua hingga muda sudah terbiasa berbelanja melalui toko online. Selain pembayaran yang praktis dan banyak pilihan, layanan e-commerce di China sudah sangat efisien sehingga membuat harga barang lebih murah daripada toko offline dan gratis ongkos pengiriman (ongkir).
ADVERTISEMENT
JD.com, salah satu e-commerce terbesar di China, bercerita di balik booming toko online Negeri Tirai Bambu. Semua efisiensi ini didorong oleh pemanfaatan teknologi Big Data dan Artificial Intelligence. JD.id mampu memetakan perilaku konsumen, termasuk kebutuhan dan daya beli konsumen di daerah tertentu.
Dari hasil analisa, seluruh rantai pasokan barang disesuaikan dengan hasil proyeksi. Begitu ada pemesanan, barang yang ada bisa langsung dikirim dalam waktu 1 hari atau hari yang sama.
“Di online kita bisa mengetahui dan memetakan kelompok konsumen. Kita bisa memprediksi secara akurat target market kita. Kemudian pemasaran juga lebih tepat sasaran. Dengan pemanfaatan Big Data, kita bisa mengeleminasi sumber daya yang tidak perlu,” ungkap Corporate Vice President International Communication JD.com Gloria Li kepada Rombongan Media Visit JD.id asal Indonesia di Kantor Pusat JD.com, Beijing, Senin (12/11).
Corporate Vice President, International Communication JD.com, Gloria Li. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Corporate Vice President, International Communication JD.com, Gloria Li. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Selain itu, pusat pergudangan dan distribusi mulai beralih menggunakan sistem otomatisasi dengan layanan berbasis robot. Hal ini mendorong tingkat efisiensi. Kemudian, JD.com juga bermitra dengan jaringan swalayan modern seperti Walmart dan pembayaran nontunai milik WeChat Pay. Alhasil sistem distribusi barang dan pembayaran menjadi sangat efisien.
ADVERTISEMENT
“Kita ada 500 gudang di China. Gudang kita ada yang pakai full otomatisasi, setengah otomatisasi, dan konvensional. Kemudian teknologi kita menggunakan Big Data, Artificial Intelligence, internet, Cloud Computing. Semua itu bertujuan menaikkan efisiensi,” sebutnya.
Meski gratis, pengiriman barang juga dipastikan bisa diterima pada hari yang sama saat pemesanan, atau paling lambat 1 hari kemudian. Selain itu, mayoritas pembayaran dilakukan secara nontunai berbasis aplikasi.
“Sebanyak 90 persen pesanan yang dilakukan sebelum jam 11.00, akan diterima pada hari itu juga. Jika pemesanan dilakukan sebelum jam 23.00 maka pesanan akan diterima pada pagi harinya,” ungkap Director of International Media Communication Vic Gu di tempat yang sama.
Bahkan, teknologi Big Data dan Artificial Intelligence yang dipakai di JD.com terbukti mampu mempercepat proses pengiriman barang. Ia pun bercerita tentang proses pengiriman barang ke pemesannya pascatransaksi. Konsumen bisa menerima barang yang dibeli hanya dalam waktu 15 menit.
ADVERTISEMENT
“Dengan konsep otomatisasi dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) di pergudangan, kita bisa memprediksi calon konsumen berada di daerah apa dan dari kelompok apa. Itu terjadi saat launching dan pembeli pertama iPhone 7. Kita sudah sediakan iPhone di daerah tertentu. Pembeli menerima dalam waktu 15 menit setelah transaksi. Kita sudah pasok iPhone ke daerah yang diprediksi akan ada transaksi,” sebutnya.
Tren Belanja Barang Bermerek via Toko Online di China Meningkat
Selain menawarkan produk umum, JD.com juga menyediakan layanan e-commerce untuk konsumen dan merek dari produk fashion ternama. Layanan yang berada di bawah JD.com ini mengikuti tingginya permintaan terhadap barang-barang fashion mewah di China. Gloria menyebut pertumbuhan penetrasi penjualan barang bermerek via toko online terus meningkat.
ADVERTISEMENT
“Kita mulai layanan ini sejak tahun lalu. Ini layanan untuk produk fashion mewah. Penetrasi di China terbesar di dunia untuk penjualan barang mewah via online. Kita sendiri hingga tahun ini sudah bekerja sama dengan 80 brand,” ungkap Gloria.
Kantor JD.com di China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor JD.com di China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Tak hanya menjual barang mewah, proses pergudangan pun menggunakan standar bintang 5. Untuk mendukung layanan premium, pengiriman barang dilakukan oleh kurir JD.com dengan penampilan khusus.
“Kurir memakai pakaian resmi dengan sarung tangan berwarna putih. Barang diantar dengan kendaraan berbasis listrik,” tambahnya.
Jual Barang Palsu, Mitra Langsung di-Black List
Konsumen saat belanja online ingin memastikan produk yang dibeli merupakan produk asli atau orisinil. Alasannya sederhana, konsumen tidak melihat dan merasakan langsung produknya, sehingga memunculkan keraguan bila berbelanja produk mahal di toko online.
ADVERTISEMENT
JD.com di China memiliki standar zero tolerance untuk produk palsu sehingga produk di platform JD.com harus 100 persen asli alias bukan produk imitasi (kw). Selain pengawasan ketat, JD.com akan menjatuhkan sanksi tegas terhadap suplier barang di marketplace bila terbukti menjual produk palsu. Di JD.com, sebanyak 60 persen barang yang dijual berasal dari gudang atau produk milik JD.com, sisanya sebesar 40 persen merupakan produk yang dipasok oleh mitra atau pihak ketiga.
“Kalau ada barang palsu yang dijual mitra maka mereka akan dikenakan penalti. Mereka juga akan di-black list dan dikeluarkan dari marketplace kita,” tutur Vic.