Ramadhan Belum Mampu Dorong Optimisme Konsumen

7 Juni 2018 9:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan tampaknya belum cukup mendorong optimisme konsumen terhadap perekonomian domestik. Hal ini tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) yang mengalami penurunan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan survei konsumen yang dirilis Bank Indonesia (BI) yang diterima kumparan, Kamis (7/6), IKK selama Mei 2018 sebesar 125,1 atau turun 0,8 poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 125,9. Padahal di bulan Mei tahun ini dan tahun lalu merupakan bulan Ramadhan, pada tahun ini bulan puasa jatuh pada 27 Mei, sedangkan tahun lalu pada 17 Mei.
Namun demikian, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, optimisme konsumen pada Mei 2018 mengalami kenaikan 2,9 poin. Pada April 2018, IKK sebesar 122,2.
Penurunan optimisme konsumen ini akibat indeks ekspektasi kondisi ekonomi yang mengalami penurunan lebih besar dibandingkan dengan indeks kondisi ekonomi saat ini. Selama Mei 2018, indeks ekspektasi kondisi ekonomi sebesar 134,1, turun 2,8 poin dibandingkan Mei 2017 sebesar 136,9. Sementara indeks kondisi ekonomi saat ini pada bulan lalu sebesar 116,1, naik 1,1 poin dibandingkan Mei 2017 yang sebesar 115.
ADVERTISEMENT
Persepsi konsumen terhadap ketersedian lapangan pekerjaan saat ini juga semakin pesimistis karena berada di bawah level 100, yakni 94,6. Sementara pada Mei 2017, ketersediaan lapangan kerja mencapai 104,9.
Suasana Pasar Tanah Abang jelang Ramadhan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Tanah Abang jelang Ramadhan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Pesimisme tersebut terutama terjadi pada responden dengan tingkat SLTA dan akademi.
Sementara tingkat optimisme konsumen terhadap penghasilan saat ini dan barang tahan lama (durable goods) mengalami peningkatan. Indeks penghasilan saat ini pada Mei 2018 sebesar 130,8, naik signifikan dibandingkan Mei 2017 sebesar 124. Durable goods bulan lalu sebesar 123, sementara pada Mei 2017 hanya 116.
"Meningkatnya IKK pada Mei 2017 terjadi di sepuluh kota, dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi diJakarta (15,6 poin) dan Medan (9,4 poin). Berdasarkan tingkat pengeluaran, peningkatan IKK tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 3-4 juta/bulan," tulis laporan tersebut.
ADVERTISEMENT