Ramalan Sri Mulyani Terbukti, Ekonomi RI di 2018 Tumbuh 5,17 Persen

7 Februari 2019 9:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 sebesar 5,17 persen. Angka ini jauh di bawah target yang ditetapkan APBN 2018 sebesar 5,4 persen. Tapi capaian 5,17 persen sesuai dengan ramalan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Mei 2018 lalu. Kala itu, dia memproyeksikan bahwa kinerja ekonomi Indonesia sepanjang 2018 hanya bisa mencapai angka 5,17 persen atau turun dari proyeksi Bank Indonesia (BI) sebesar 5,2 persen. "Bank Indonesia menyampaikan 5,2 persen, tapi kami di internal melihat dalam range 5,17 persen dari sebelumnya 5,2 persen. Proyeksi ini juga lebih rendah dari target APBN 5,4 persen," kata dia kala itu. Diturunkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi 2018, kata dia, karena dilandasi beberapa pertimbangan seperti ekonomi yang cukup sulit. Belum lagi, pada kuartal II dan kuartal III, pemerintah harus mengeluarkan uang lebih besar untuk hari raya, gaji ke-13, ditambah penyelenggaraan Asian Games.
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam satu tahun memang kerap bergeser menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang sedang terjadi, baik dari faktor dalam dan luar negeri. Pun dengan Sri Mulyani yang September 2018 atau 4 bulan kemudian menaikkan kembali proyeksi pertumbuhan ekonominya dengan memperlebar range antara 5,14-5,21 persen. Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat rapat dengan Komisi XI DPR RI. “Sepanjang tahun 2018 pertumbuhan ekonomi kami perkirakan 5,14 persen sampai 5,21 persen. Kalau lihat kuartal III 2018, dengan dinamika kini, kami antisipasi konsumsi masih bisa di atas 5 persen karena inflasi bagus dan impor sangat besar, 5,01-5,13 persen kami lihat pertumbuhan konsumsi di kuartal III,” ujarnya.
Konpers BPS soal pertumbuhan ekonomi Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BPS merilis pertumbuhan ekonomi selama 2018 sebesar 5,17 persen, angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 5,07 persen. Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi selama tahun lalu tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2014. Adapun pada 2014 ekonomi hanya tumbuh 5,01 persen, 2015 sebesar 4,88 persen, 2016 sebesar 5,03 persen, dan 2017 sebesar 5,07 persen. Meski begitu, realisasi pertumbuhan ekonomi 2018 tersebut meleset dari target dalam APBN 2018 yang sebesar 5,4 persen. Bahkan realisasi tersebut juga dinilai jauh mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.