Rasio Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah Turun Hampir 1 Persen

6 September 2018 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Asbisindo, Tony Eko Boy Subari, di Jakarta, Kamis (06/09/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Asbisindo, Tony Eko Boy Subari, di Jakarta, Kamis (06/09/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rasio pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF) perbankan syariah kian menyusut. Pada periode hingga Juni 2018, penurunan penurunan NPF perbankan syariah mencapai hampir 1 persen
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Toni Eko Boy Subari, mengatakan tren penurunan pembiayaan bermasalah tersebut semakin membaik dari waktu ke waktu.
“Kalau data perbankan secara keseluruhan saya belum pegang. Tapi kalau merujuk data OJK, kan trennya menurun, semakin bagus. Juni itu turun hampir 1 persen,” kata Toni di Muamalat Tower, Jakarta, Kamis (6/9).
Menurut Toni, posisi rasio NPF berada di level 3,83 persen untuk bank umum syariah (BUS) per Juni 2018. Angka ini turun 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu di level 4,47 persen. Bahkan posisi NPF per Juni 2018 juga lebih rendah ketimbang NPF pada Januari 2018 yang berada di level 5,21 persen.
Toni mengaku optimistis tren ke depan akan semakin baik. Meski demikian dia tidak menampik masih ada beberapa bank syariah yang kesulitan menjaga rasio NPF. Namun Toni masih enggan berkomentar lebih mengenai masalah tersebut. Menurut dia, strategi perbaikan rasio NPF dikembalikan pada perbankan masing-masing.
ADVERTISEMENT
“Mungkin ke perbankan masing-masing ya kalau itu. Enggak etis (saya yang menjawab),” tandasnya.