RDMP Balikpapan, Proyek Kilang Pertama yang Konstruksi di Era Jokowi

10 Desember 2018 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menandatangani MoU EPC RDMP Kilang Balikpapan di Gedung Utama Pertamina, Jakarta, Senin (10/12).  (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menandatangani MoU EPC RDMP Kilang Balikpapan di Gedung Utama Pertamina, Jakarta, Senin (10/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan resmi dimulai. Hal itu ditandai dengan ditandatanganinya kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi atau Engineering, Procurement and Construction (EPC). Ini adalah proyek kilang minyak pertama yang mulai dibangun pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
ADVERTISEMENT
Modifikasi Kilang Balikpapan itu akan dilakukan oleh joint operation 4 perusahaan dalam dan luar negeri, yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd, Hyundai Engineering Co. Ltd, PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Adapun kontrak pembangunan RDMP Balikpapan mencapai Rp 57,8 triliun dan akan diselesaikan dalam waktu 53 bulan.
“Dua internasional, dua lokal. Ini kombinasi yang baik dalam membangun kapabilitas dalam membangun kilang,” ucap Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero), Ignatius Talullembang, seusai penandatanganan kontrak di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (10/12).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati  (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek strategis Pertamina. Nantinya kapasitas Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100 ribu barel per hari, atau naik 38 persen dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari
ADVERTISEMENT
RDMP Balikpapan akan mengurangi beban impor solar hingga 17 persen karena produksi solar meningkat 23 persen atau 30 ribu barel per hari. Selain itu, RDMP Balikpapan juga akan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.
BBM yang dihasilkan juga naik kualitasnya dari Euro 2 menjadi standar Euro 5. “Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditargetkan yaitu Euro 5, BBM berkualitas baik ya,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menargetkan, modifikasi Kilang Balikpapan selesai dalam waktu 53 bulan, atau selesai Agustus 2023. Dia mengakui, proyek itu merupakan proyek kilang pertama yang dibangun di masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Iya, pertama. Seluruh detail (pengerjaan) jadi 53 bulan, ini kami harapkan bisa selesai di 2023,” ucap Nicke.
ADVERTISEMENT