Realisasi Investasi Triwulan III 2018 Rp 173,8 T, Turun 1,6 Persen

30 Oktober 2018 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung BKPM (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung BKPM (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode triwulan III (Juli-September) 2018 sebesar Rp 173,8 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,6 persen dibandingkan dengan periode triwulan III 2017 yaitu Rp 176,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani merinci, selama triwulan III 2018, realisasi PMDN senilai Rp 84,7 triliun, naik 30,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 64,9 triliun.
“Sementara PMA sebesar Rp 89,1 triliun, turun 20,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2017 sebesar Rp 111,7 triliun,” kata Farah di pemaparan realisasi investasi triwulan III di gedung BKPM, Jakarta, Selasa (30/10).
Lebih lanjut Farah menuturkan, pada triwulan III 2018, realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 98,0 triliun dan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 75,8 triliun.
“Sedangkan realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada triwulan III 2018 mencapai 213.731 orang yang terdiri dari 89.622 orang di proyek PMDN dan sebanyak 124.109 orang di proyek PMA,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Kepala BKPM, Thomas Lembong. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM, Thomas Lembong. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Kepala BKPM Thomas Lembong tak memungkiri tren investasi yang masih kurang menggembirakan itu. “Trennya terus terang soft, saya pribadi tetap menempatkan tanggung jawab pada faktor internal,” timpalnya.
Menurut Lembong, lemahnya investasi turut dipengaruhi oleh eksekusi kebijakan pendorong investasi yang kurang. “Kalau 2018 lemot mencerminkan upaya-upaya yang belum berhasil 12 bulan sebelumnya,” ucapnya.
Di situasi seperti itu, ia juga tak ingin menyalahkan kondisi global yang tengah tak stabil.
“Kita jangan berlebihan buang badan menyalahkan faktor eksternal, kita harus menyikapi dengan dewasa dan mengakui mohon maaf implementasi dari visi bapak presiden masih kurang,” tegasnya.