Rencana Ekspansi Bisnis Antam Setelah Holding Tambang

30 November 2017 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Antam (Aneka Tambang). (Foto: Flickr )
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Antam (Aneka Tambang). (Foto: Flickr )
ADVERTISEMENT
PT Aneka Tambang Tbk resmi sudah bergabung sebagai anggota holding BUMN tambang. Hal ini terjadi setelah Antam mendapat persetujuan 95% pemegang saham publik di forum yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta kemarin (29/11),
ADVERTISEMENT
Kemudian Antam juga menyetujui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Inalum (Persero). Berdasarkan PP tersebut sebanyak 15.619.999.999 saham seri B milik negara di Antam dialihkan kepada Inalum sebagai tambahan penyertaan modal negara.
Dengan demikian sesuai PP 47/2017, saham Seri B Antam akan dimiliki Inalum sebanyak 65% dan publik 35%. Sedangkan saham Seri A PT Antam Tbk yang merupakan saham pengendali tetap dimiliki negara.
Setelah menjadi holding pertambangan BUMN, Antam membeberkan sejumlah ekspansi bisnis yang akan dijalankan perseroan, khususnya di tahun depan. Misalnya kerja sama dengan PT Inalum (Persero) dalam pembangunan smelter grade alumina.
"Sekarang dalam tahap FS (feasibility study). Mungkin 4-5 bulan selesai. Setelah itu, kita bisa langsung ke tahap pembangunan," ungkap Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (30/11).
Dirut Antam Arie Prabowo Ariotedjo. (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Antam Arie Prabowo Ariotedjo. (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
Ekspansi bisnis selanjutnya yang akan dikejar Antam adalah bersinergi dengan PT Bukit Asam Tbk yang juga anggota holding BUMN pertambangan dengan meminta PT BA memasok kebutuhan listrik untuk aktivitas Antam di sejumlah tempat penambangan emas yang tengah digarap misalnya di Halmahera Timur dan Pomala, Sulawesi Tenggara.
ADVERTISEMENT
"Untuk di Halmahera Timur, di sana kita membutuhkan listrik 100-200 MW. Rencananya akan kita sinergikan dengan PT BA. PT BA bisa spin off supply listrik ke sana (Pomala)," lanjutnya.
Kemudian, Antam juga tengah mengembangkan hilirisasi nikel. "Antam punya sumber daya yang cukup besar untuk hilirisasi, bukan hanya feronikel tapi juga stainless steel," katanya.
Secara garis besar, program sinergi antara sesama anggota holding tambang dan Inalum sebagai induk holding memang menjadi tujuan utamanya. Selain untuk melakukan efisiensi anggaran dan sharing teknologi dan sumber daya manusia yang handal di bidang pertambangan masing-masing, mereka juga tetap melakukan ekspansi masing-masing perusahaan yang sudah jauh lebih dulu dilakukan sebelum bergabung dalam holding tambang.
ADVERTISEMENT