Rencana Pengembangan Blok Masela Bisa Rampung Oktober 2018

5 April 2018 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pada 30 Maret 2018, Inpex Masela Ltd mengumumkan dimulainya Pre Front End Engineering Design (Pre-FEED) alias pra rancangan pengembangan untuk Proyek LNG onshore Abadi, Blok Masela, yang terletak di Laut Arafura.
ADVERTISEMENT
Senior Specialist Media Relations Inpex Masela Ltd, Moch N Kurniawan, mengatakan bahwa pekerjaan Pre-FEED akan berlangsung selama kurang lebih 6 bulan jika semua berlangsung lancar.
Pre-FEED adalah dasar dari Plan of Development (POD) alias rencana pengembangan jika disetujui pemerintah. Artinya, POD bisa diselesaikan pada Oktober 2018 bila tak ada aral melintang.
"Hasil dari pekerjaan pre-FEED akan menghasilkan desain kasar fasilitas LNG Darat (FPSO hingga Kilang LNG darat), estimasi biaya, jadwal yang lebih detil dan rekomendasi lokasi kilang LNG," kata Iwan di Jakarta, Kamis (5/4).
Inpex telah menunjuk PT KBR Indonesia untuk mengerjakan Pre-FEED Onshore LNG (OLNG), serta PT Technip Engineering Indonesia dan PT Technip Indonesia sebagai kontraktor Pre-FEED Floating Production Storage and Offloading (FPSO).
ADVERTISEMENT
"Mulainya pekerjaan Pre-FEED ini merupakan milestone penting pengembangan Proyek Abadi Masela. Inpex akan memformulasikan POD revisi berdasarkan hasil pekerjaan Pre-FEED dan diskusi berkelanjutan dengan pemerintah agar proyek ini memiliki kelayakan secara ekonomi," ujarnya.
Production Sharing Contract (PSC) Blok Masela sudah ditandatangani oleh Inpex Corporation sejak 1998 alias 20 tahun silam. Cadangan gas yang terbukti sudah ditemukan melalui kegiatan eksplorasi pada 2006 atau lebih dari 1 dekade lalu.
Blok Masela awalnya ditargetkan mulai memproduksi gas sebesar 1.200 MMSCFD pada 2024. Nilai proyeknya diperkirakan mencapai USD 30 miliar alias Rp 405 triliun (kurs Rp 13.500).
Tapi dipastikan molor setidaknya 2 tahun karena POD Masela harus direvisi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kilang LNG Masela dibangun di darat (onshore).
ADVERTISEMENT
Kalau tak ada hambatan, paling cepat gas dari Blok Masela baru akan mengalir pada 2026. Aktivitas fisik (Engineering Procurement and Construction/EPC) baru dimulai kira-kira 2022. Butuh kurang lebih 4 tahun untuk konstruksi.
Gas bumi dari Blok Masela rencananya dimanfaatkan untuk industri pupuk dan petrokimia serta dilikuifasi menjadi LNG. Pembangunan kilang di darat diharapkan mampu memberikan multiplier effect bagi tumbuhnya industri, pengembangan kawasan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.