Rencana Pengembangan Disetujui, Inpex Siap Garap Blok Masela

16 Juli 2019 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal tanker LNG Foto: REUTERS/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tanker LNG Foto: REUTERS/Issei Kato
ADVERTISEMENT
Inpex Corporation melalui anak perusahaannya yaitu Inpex Masela Ltd, telah menerima persetujuan secara resmi dari pemerintah Indonesia terkait revisi Rencana Pengembangan (Plan of Development/POD) LNG Abadi Blok Masela. Proyek tersebut terletak di Kepulauan Tanimbar, Maluku.
ADVERTISEMENT
Revisi proposal tersebut telah ditandatangani Menteri ESDM Ignasius Jonan minggu lalu setelah Inpex mengajukan draf pada 20 Juni 2019. Adapun persetujuan revisi POD Inpex Masela juga sudah diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
President & CEO Inpex Takayuki Ueda mengatakan, atas persetujuan revisi POD, pemerintah juga menyetujui permohonan untuk alokasi tambahan waktu selama 7 tahun dan perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) Wilayah Kerja atau Blok Masela selama 20 tahun hingga tahun 2055.
Dia menuturkan bahwa persetujuan atas revisi POD oleh pemerintah ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Proyek LNG Abadi. Konsep pengembangan proyek telah mengalami perubahan dari skema kilang terapung menjadi skema LNG darat.
"Saya yakin karakteristik proyek yang berdasarkan revisi POD sekarang ini cukup kompetitif dan keekonomiannya sangat masuk akal karena Lapangan gas Abadi mempunyai produktivitas reservoir yang sangat bagus dan merupakan salah satu sumber gas terbesar di dunia," kata Ueda dalam konferensi pers di Ayana Hotel, Jakarta, Selasa (16/7).
ADVERTISEMENT
Disetujuinya POD ini, kata Ueda, menumbuhkan harapan untuk mengembangkannya secara efisien dan menjadikan lapangan ini beroperasi secara stabil dalam memproduksi gas alam cair (LNG) untuk jangka waktu yang panjang.
Ueda mengenang, pertama kali Inpex berbisnis Indonesia pada 1966. Sejak itu, perusahaan telah terlibat dalam berbagai kegiatan hulu Migas dengan akumulasi 43 proyek. Contohnya, Blok Attaka dan Blok Mahakam di lepas pantai. Saat ini, ada 5 proyek yang sedang digarap Inpex di Indonesia, di antaranya proyek LNG Abadi sebagai Operator sejak tahun 1998.
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas Foto: Wikimedia Commons
Setelah persetujuan ini, Inpex akan terus bekerja bersama Shell sebagai mitra kerja untuk memulai aktivitas persiapan yang diperlukan dalam rangka melaksanakan kegiatan FEED (Front End Engineering Design).
ADVERTISEMENT
Persiapan-persiapan ini utamanya adalah mobilisasi personel untuk operasional dan kegiatan lelang pekerjaan untuk menyeleksi, memilih kontraktor-kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan FEED.
Keputusan Final Investasi (FID) adalah sebuah pokok penting yang akan dicapai melalui serangkaian evaluasi yang sedang berlangsung termasuk pekerjaan FEED.
Ketika Lapangan Abadi mulai beroperasi, kata dia, proyek ini akan menjadi sumber utama pasokan LNG yang stabil bagi Indonesia serta di kawasan Asia dan Jepang dalam jangka panjang. Proyek ini akan memberikan kontribusi yang signifikan termasuk pembangunan kapasitas nasional Indonesia dan membawa efek berganda khususnya di kawasan timur negara ini.
Lapangan Abadi memiliki cadangan gas terbukti sebesar 10,7 triliun kaki kubik (TCF). Ditargetkan produksi gas dimulai pada 2027. Blok Masela diproyeksikan akan memberi tambahan kontribusi produksi gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun. Yakni sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 MMscfd Gas Pipa.
ADVERTISEMENT