Renovasi Besar-besaran Masjid Istiqlal, Pemerintah Rogoh Rp 465,3 M

16 Mei 2019 11:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
 
Sejumlah umat muslim melaksanakan salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, (5/5). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan anggaran Rp 465,3 miliar untuk proyek renovasi besar-besaran Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Adapun penandatanganan pengerjaan proyek tersebut dilakukan hari ini.
ADVERTISEMENT
Proyek itu memakan anggaran besar karena lingkup pekerjaan yang begitu banyak. Sebut saja mulai dari penataan ulang kawasan pada plaza dan gerbang masjid, area dalam masjid, mihrab, koridor, hingga fasilitas wudhu dan toilet.
“Nilai proyek Rp 465,3 miliar. Tolong direhabilitasi, direnovasi menjadi lebih baik seperti kita merenovasi GBK (Gelora Bung Karno),” ucap Basuki di kantornya, Jakarta, Kamis (16/5).
Dia pun menjelaskan, proyek renovasi tersebut dilakukan karena merupakan perintah langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai mendampingi Perdana Menteri India, Narendra Modi berkeliling Masjid Istiqlal pada tahun lalu.
“Karena masjid ini sudah 40 tahun, jadi saat (Presiden Jokowi) mengantar Perdana Menteri India ke Istiqlal itu sudah pantas direnovasi,” paparnya.
Massa aksi bela Tauhid berkumpul di Masjid Istiqlal, Jumat (2/11/2018). Foto: Darin Atiandina/kumparan
Dia menyebut, penandatanganan kontrak renovasi pada hari ini dilakukan kurang lebih setahun setelah Jokowi meminta. Pun pada kesempatan itu, Jokowi ini Masjid Istiqlal menjadi masjid negara yang indah serta bisa menjadi kebanggaan Indonesia
ADVERTISEMENT
Berdasarkan rencana, renovasi Masjid Istiqlal akan menerapkan desain minimalis dengan mempertimbangkan keberadaannya di kawasan beriklim tropis. Dalam pelaksanaannya renovasi Masjid Istiqlal nantinya akan terbagi dalam 3 zona.
“Pertama zona kegiatan mesjid, zona kegiatan sosial pendukung sebagai penunjang pedestrian berupa taman dan plaza publik dan terakhir zona publik,” imbuh Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga. 
Rencananya proyek dikerjakan selama 300 hari kalender melalui kontrak tahun jamak selama 2019-2020. Kontraktor yang akan mengerjakan proyek itu ialah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan manajemen konstruksi oleh PT Virama Karya (Persero).