Resmi Melantai di Bursa, Saham CPRI Naik 24 Persen

11 April 2019 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencatatan Saham Perdana PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan Saham Perdana PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Capri Satu Nusa Properti Tbk (CPRI) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada pembukaan perdagangan Kamis (11/4), pukul 09.00 JATS, saham perusahaan langsung naik Rp 30 atau 24 persen dari harga Penawaran Umum Perdana (PUP) Rp 125 per saham menjadi Rp 155 per saham.
ADVERTISEMENT
Volume perdagangan saham di pasar hingga waktu tersebut mencapai 18.165.000 unit atau 181.650 lot senilai Rp 2,78 miliar. Adapun frekuensi perdagangan saham bernominal Rp 100 per unit itu sebanyak 89 kali.
Direktur Utama CPRI Jansen Surbakti mengatakan, saham perusahaan mengalami kelebihan pemesanan (oversubscribe) hingga 83 kali. Kata dia, jumlah saham perseroan yang dilepas ke publik mencapai 683.375.000 unit.
Pencatatan Saham Perdana PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Angka itu sebesar 28,08 persen dari modal disetor dan ditempatkan CPRI setelah PUP. Dari aksi korporasi ini, Perseroan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 85,42 miliar," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (11/4).
Lebih lanjut, Jansen mengungkapkan, dana segar tersebut bakal digunakan perusahaan untuk menyelesaikan proyek convention center dan perkantoran di Jatiwaringin, Jakarta Timur. Selain itu, dimanfaatkan untuk pembangunan resort and spa berstandar internasional di Nusa Penida, Bali.
ADVERTISEMENT
"Komposisi pemanfaatan dana PUP mencakup 50 persen untuk proyek resort, 40 persen untuk proyek perkantoran, dan 10 persen untuk modal kerja," tutur dia.
Pencatatan Saham Perdana PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Untuk proyek resort, CPRI akan membangunnya di atas lahan seluas 2,5 hektare dari total luas lahan 50 ha yang ada. Proyek ini memiliki 30 vila dengan investasi sekitar Rp 150 miliar. Resort and spa itu terletak di Pantai Atuh, Nusa Penida dan kelak juga diisi hotel, theme park, dan luxury mansion.
"Tahun ini kami juga targetkan pendapatan sebesar Rp 25 miliar, antara lain akan dikontribusikan dari bisnis resort dan beach club serta sewa perkantoran. Kami optimistis target pendapatan 2019 dapat direalisasikan," kata Jansen.
Dalam aksi korporasi ini, CPRI menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai perusahaan penjamin pelaksana emisi efek. CPRI menjadi emiten kesembilan di BEI tahun 2019 atau perusahaan tercatat ke-627.
ADVERTISEMENT
CPRI Targetkan Pendapatan Rp 25 Miliar Tahun Ini
CPRI menargetkan pendapatan sebesar Rp 20 hingga Rp 25 miliar tahun ini. Hingga kuartal I, pendapatan perusahaan baru sekitar Rp 1 miliar.
Direktur Utama CPRI Jansen Surbakti mengatakan, pendapatan bakal ditopang dari beberapa proyek perusahaan yang bakal beroperasi dan baru dibangun tahun ini.
Salah satunya proyek pembangunan covention center dan gedung perkantoran di Jatiwaringin, Jakarta Timur yang bakal beroperasi tahun ini.
"(Proyek Jatiwaringin) ini sudah 70 persen, kita lihat sudah sampai topping. Mungkin September sudah beroperasi," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (11/4).
Jansen menjelaskan, dari gedung perkantoran dan convention hall, memprediksi bisa menyumbang laba operasional Rp 6 miliar tahun ini. Sementara tahun lalu, perusahaan masih merugi Rp 30 miliar secara akutansi dari pembangunan ini tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk proyek lainnya yang sedang dikerjakan perusahaan adalah pembangunan resort dan spa berstandar internasional di Nusa Penida, Bali.
"Jadi target kinerja pendapatan 2019 ini Rp 20 sampai Rp 25 miliar dengan beroperasinya resort beach 30-35 persen untuk make money buat cash flow perusahaan untuk berkembang lagi. Jadi ini dipercepat karena kan pembangunannya 80 meter ke bawah resort-nya," ucap dia.
Dalam pelepasan saham perdana hari ini di BEI, perusahaan mendapat dana Rp 85,42 miliar. Dana ini akan digunakan sebesar 50 persen untuk proyek resort, 40 persen untuk proyek perkantoran, dan 10 persen untuk modal kerja.