news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Respons Mendag soal India Setarakan Bea Masuk Sawit RI dan Malaysia

11 September 2019 21:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Kunjungan Mendag di Kupang Foto: Dok. Kemendag
zoom-in-whitePerbesar
com-Kunjungan Mendag di Kupang Foto: Dok. Kemendag
ADVERTISEMENT
Pemerintah India baru saja menaikkan bea masuk produk turunan minyak kelapa sawit minyak sawit olahan yang telah disuling (Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil/RBDPO) sebesar 5 persen jadi 50 persen.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam perjanjian India-Malaysia Comprehensive Economic Cooperation Agreement (IM CECA) bea masuk produk tersebut ditetapkan sebesar 45 persen. Hal ini membuat daya saing produk turunan kelapa sawit Malaysia dan dalam negeri ada di level yang sama.
“Kita minta kan (tarif masuk) sama. Nah India sudah menyamakan dengan menaikkan tarif masuk Malaysia. Untuk competitiveness. Jadi level of playing field-nya sama,” kata Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/9).
Meski sama, Indonesia sebetulnya minta tarif bea masuk CPO dalam negeri diturunkan. Akan tetapi, India justru memutuskan untuk menaikkan tarif bea masuk CPO Malaysia.
Pekerja menurunkan tandan buah segar kelapa sawit untuk diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO). Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Hal ini diakui Enggar tidak menjadi masalah. Dia menuturkan, selama level tarif yang dipatok sama, CPO dalam negeri bisa bersaing dengan produk Malaysia.
ADVERTISEMENT
“Bagus dong (tarifnya dinaikin), kita terima kasih malah. Karena yang saya minta kan agar level of playing yang sama. Kita jangan dibedakan. Awalnya memang kita pikir akan diturunkan bea masuk CPO Indonesia. Tapi kan kebijakannya India berbeda, jadi Malaysia yang dinaikin,” tambahnya.
Selama ini, lanjutnya, ekspor produk turunan kelapa sawit ke India terkoreksi hingga USD 600 juta. Dengan adanya penyamarataan tarif ini, Enggar berharap terjadi peningkatan ekspor ke India.
“Saya yakin ekspor kita akan kembali lagi ke India. RBDPO-nya,” tutupnya.