Respons Pengelola Bandara soal Kertajati Mau Diganti jadi BJ Habibie

20 September 2019 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Corporate Secretary PT BIJB, Arif Budiman. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Corporate Secretary PT BIJB, Arif Budiman. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat‎ Ridwan Kamil mewacanakan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, berganti nama menjadi Bandara Internasional BJ Habibie. Wacana itu disampaikan Ridwan Kamil melalui akun instagramnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Corporate Secretary Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Arif Budiman, memang Pemprov Jabar memiliki hak untuk menamai Bandara Kertajati. Adapun BIJB merupakan BUMD Jabar yang diberi kewenangan mengelola Bandara Kertajati.
"Kita BIJB selaku pelaksana tugas dari Bandara Kertajati menyerahkan penamaan tersebut sepenuhnya pada Pemprov ‎Jabar, dalam hal ini pemegang saham mayoritas," katanya kepada kumparan, Jumat (20/9).
Namun untuk mengganti nama Bandara Kertajati menjadi Bandara BJ Habibie, menurut dia, diperlukan restu dari DPRD Jabar. Sebab berdasarkan pasal 5 ayat 1 UUD ‎1945, kebijakan Gubernur memerlukan persetujuan DPRD yang merupakan lembaga pengontrol terhadap kekuasaan pemerintahan di daerah.
"Sehingga kewenangan penamaan sepenuhnya berada di Pemprov Jabar melalui ‎persetujuan DPRD Jabar," jelas Arief.
Saat disinggung mengenai sikap BIJB terkait wacana Ridwan Kamil tersebut, pihaknya siap untuk melaksanakan keinginan Gubernur Jabar itu. Menengok BIJB hanya merupakan pelaksana operator Bandara Kertajati.
Suasana di kawasan Bandara Kertajati. Foto: Putri Sarah Arifira & Helmi Afandi Abdullah/kumparan
BJ Habibie, Presiden ke-3 Indonesia meninggal di usia 83 tahun, Rabu (11/9). Ia meninggal setelah sempat dirawat selama sepekan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Mengenang BJ Habibie tak bisa terlepas dari dunia industri penerbangan dan kedirgantaraan. Dia mendirikan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang kemudian berubah menjadi PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Dia merancang pesawat N 250. Pada saat Indonesian Air Show 1996, pesawat itu menjadi primadona. Kini, prototype pesawat itu masih tersimpan di hanggar PT DI.
Di dunia aeronautika, BJ Habibie juga dikenal dengan nama Mr Crack. Nama tersebut diambil dari teori 'Crack Progression' yang ditemukan oleh Habibie.
Dalam teori ini, Habibie menunjukkan cara untuk memprediksi titik awal retakan pada sayap pesawat terbang secara detail dan presisi hingga tahapan atom. Teori ini menjadi salah satu teori penting di dunia penerbangan.