RI Berambisi Jadi Eksportir Ikan Hias Terbesar di Dunia

4 Desember 2017 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikan Discus dalam pameran ikan hias internasional (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Discus dalam pameran ikan hias internasional (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Ikan Hias Indonesia (PIHI) berambisi menjadikan Indonesia sebagai eksportir ikan hias nomor satu di dunia pada 2021, menyingkirkan Singapura yang hingga saat ini masih bertengger di posisi teratas.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PIHI, Maxdeyul Sola, mengatakan sebagian besar sumber daya Singapura dalam ekspor ikan hias sebenarnya berasal dari Indonesia. Dia mengaku akan menggandeng asosiasi-asosiasi ikan hias besar di Indonesia untuk bisa menggeser posisi Singapura.
“Lebih dari 50% ikan hias kita diekspor ke Singapura, tapi malah mereka yang terkenal dan menjadi eksportir terbesar di dunia,” kata Maxdeyul kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (3/12).
Sebelumnya, PIHI menggelar pameran ikan hias terbesar di Asia, 2nd Indonesia Ornamental Fish & Aquatic Plant Show Nusantara Aquatic (Nusatic) 2017 yang berlangsung 1-3 Desember. Pameran ini menjadi salah satu program untuk mencapai target eksportir ikan hias terbesar di dunia.
Singapura memang menduduki posisi pertama eksportir ikan hias dengan nilai 42,97 juta dolar AS. Sedangkan Indonesia harus puas berada di posisi 5 dengan nilai ekspor 24,64 juta dolar AS.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktornya, karena Singapura merupakan hub (penghubung) dengan segala penerbangan, sehingga dapat mengekspor ke banyak negara. Maxdeyul mengatakan rancangan aksi nasional untuk ikan hias juga merumuskan 23 kebijakan atau regulasi yang harus disederhanakan, yang tidak antar kementerian.
“Seperti misalnya aturan untuk ekspor ikan arwana, Kemendag mengatakan ukuran maksimal 10 cm, sedangkan KKP mengatakan 12 cm. Lalu harusnya arwana itu dikelola KKP, saat ini masih banyak dikelola LKH. Ini yang harus diluruskan,” katanya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga bersedia untuk membantu masalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) yang mahal untuk bisnis ikan hias. Bahkan, berencana untuk menggratiskan.
Selain itu, PIHI saat ini juga memaksimalkan pemanfaatan raiser ikan hias Cibinong sebagai pusat pengembangan ikan hias Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Dengan raiser ini memudahkan untuk mengumpulkan ikan hias dari seluruh Indonesia, packaging langsung ke bandara untuk diekspor. Untuk itu, dukungan dari para stakehoder agar bekerjasama sangat dibutuhkan,” tutupnya.