RI Impor Beras 272 Ribu Ton di Februari 2018

23 Maret 2018 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Contoh beras medium 15 Kg dan 50 Kg. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Contoh beras medium 15 Kg dan 50 Kg. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia tercatat mengimpor sejumlah beras di bulan Februari 2018. Dari salinan data yang diperoleh kumparan (kumparan.com), Jumat (23/3), Indonesia mengimpor 272.898 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Ada 6 importir yang mendatangkan ratusan ribu ton. Salah satunya adalah PT Sarinah (Persero), BUMN yang dikenal mengelola bisnis ritel.
Sarinah mengimpor beras jenis ketan dari Vietnam dan Thailand sebesar 25.249 ton dengan nilai mencapai USD 14,2 juta. BUMN lain yang mendatangkan beras impor di Februari adalah Perum Bulog dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).
Beras (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beras (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Adapun Perum Bulog, melakukan 3 kali transaksi impor di Februari 2018. Pertama adalah, Bulog mendatangkan beras impor khusus jenis Basmati dari India sebanyak 50 ton dengan nilai USD 50 ribu.
Sedangkan impor kedua dan ketiga masing-masing adalah beras premium asal Thailand sebanyak 120 ribu ton dengan nilai USD 56 juta dan beras premium Vietnam dengan nilai 110 ribu ton dengan nilai USD 51 juta. Adapun PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) mendatangkan beras khusus jenis Jasmine dari Vietnam sebanyak 6 ribu ton dengan nilai USD 3 juta.
ADVERTISEMENT
Ada juga 3 perusahaan swasta yang mengimpor beras. Pertama adalah PT Harum Sari Perkasa yang mendatangkan beras jenis premium dari Myanmar sebanyak 500 ton dengan nilai USD 154 ribu. Kedua adalah PT Unionfood Lestari Abadi yang mendatangkan beras premium Thailand sebanyak 200 ton dengan nilai USD 126 ribu.
Terakhir ada PT Budi Makmur Perkasa yang tercatat 3 kali melakukan impor beras. Pertama adalah mendatangkan beras beras premium asal Myanmar sebanyak 4 ribu ton dengan nilai USD 1,39 juta, Beras panjang dari Pakistan sebanyak 3.500 ton dengan nilai USD 1,3 juta dan beras premium asal Thailand sebanyak 2.648 ton dengan nilai USD 1,1 juta.