RI Incar Dana Pensiun Eropa hingga Jepang untuk Bangun Infrastruktur

14 Oktober 2019 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret udara Batu Bleneng Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret udara Batu Bleneng Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada rentang waktu 2020-2024 akan menelan investasi Rp 2.058 triliun, namun dana dalam APBN ‎hanya mampu membiayai Rp 623 triliun.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, salah satu cara untuk menutup pembiayaan infrastruktur yakni dengan mengincar dana pensiun negara besar.
"Infrastruktur tadi yang semula belanja diubah jadi investasi. Sebagian dialihkan jadi ekuitas, partisipasi dari investor dana pensiun," ucap Bambang di kantornya, Jakarta, Senin (14/10).
Dia pun menjelaskan, saat ini sudah ada investor dari pengelola dana pensiun asing yang mau berinvestasi dalam bidang pengembangan tol di Indonesia, yaitu Canada Pensiun Plan Investment Board (CPPIB).
Batu Bleneng yang terletak di Tol Cipali. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
‎CPPIB membeli 45 persen saham Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dari perusahaan asal Malaysia, PLUS Expressway International Bhd. Ditargetkan, transaksi pencaplokan saham ruas tol itu dapat selesai pada kuartal IV 2019.
"Ketika kami mendengar berita itu, kami bersyukur. Upaya 2017 mendatangkan dana pensiun besar, mulai menunjukkan kehadiran kami ke Kanada, ini awal yang menjanjikan," katanya.
ADVERTISEMENT
Seusai Kanada, pihaknya menarget pengelola dana pensiun Australia, Jepang, dan Eropa yang menanamkan investasi ke Indonesia. Menurut dia, pemerintah Indonesia sudah melakukan lobi ke lembaga itu agar mau berinvestasi.
"Kami sudah ketemu dengan perusahaan dana pensiun Australia, Jepang, Eropa, tapi mereka mau memastikan dulu bahwa iklim investasi Indonesia bisa masuk. Memang kita harus sabar," tegas Bambang.