RI Jadi Eksportir Bir, Bersaing dengan Vietnam dan Thailand

13 Agustus 2018 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspor Perdana Bir Bintang ke Amerika Serikat, Jakarta, Senin (13/8/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspor Perdana Bir Bintang ke Amerika Serikat, Jakarta, Senin (13/8/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Produsen bir asal Indonesia, PT Multi Bintang Indonesia (Persero) Tbk, meresmikan ekspor pertama mereka ke Amerika Serikat pada Senin (13/8). Plt Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan bahwa untuk pangsa ekspor bir, Indonesia sebenarnya bersaing dengan banyak negara. Namun pesaing utama Indonesia dalam ekspor bir adalah Thailand dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
“Wah banyak sekali (pesaing ekspor bir), kalau dari ASEAN ada Vietnam dan Thailand,” ungkap Sigit di pabrik MBI, Kota Tangerang, Senin (13/8).
Menurutnya, ekspor bir kedua negara tersebut cenderung bebas dari hambatan. Berbeda dengan Indonesia yang masih menghadapi hambatan. Ia menjelaskan, industri minuman beralkohol adalah industri yang diawasi oleh pemerintah. Sejak adanya Keputusan Presiden No 54 tahun 1993 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Bagi Penanaman Modal, maka di Indonesia sudah tidak lagi dibuka invetasi baru di bidang minuman alkohol.
“Ya mereka (Vietnam dan Thailand) kan tidak ada hambatan-hambatan tertentu ya. Kalau di Indonesia kan industri ini aja kita tutup untuk investasi. Itu kan merupakan hambatan. Yang ada hanya perluasan aja. Itu salah satu hambatan. Memang ini kan tuntutan moral dari masyarakat Indonesia sendiri,” ujarnya.
Ekspor Perdana Bir Bintang ke Amerika Serikat, Jakarta, Senin (13/8/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspor Perdana Bir Bintang ke Amerika Serikat, Jakarta, Senin (13/8/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Untuk industri minuman beralkohol, pihaknya melakukan pembinaan terhadap pengendalian dan pengawasan baik dari aspek perizinan, produksi, mutu dan peredaran. Selain itu, adanya industri 4.0 juga diharapkan mampu menjadi solusi bagi industri minuman beralkohol untuk tetap berdaya saing dengan produk negara lain.
ADVERTISEMENT
“Kalau Kemenperin pada saat ini kan mendorong untuk bisa diberlakukan industri 4.0. Jadi internet of think kemudian robotik dan sebagainya ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing baik dalam aspek kapasitas maupun kualitas,” tutupnya.