RI Sepakat Tingkatkan Hubungan Perdagangan dan Investasi dengan Korsel

10 September 2018 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pertemuan Indonesia dan Korea Selatan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi (Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pertemuan Indonesia dan Korea Selatan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi (Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menggelar kunjungan kerja ke Korea Selatan. Kunjungan Jokowi ke Korsel menandakan terjalinnya 45 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Jokowi pun disambut hangat oleh Presiden Korsel Moon Jae-in.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih saya dan delegasi telah disambut dengan sangat hangat. Kunjungan saya ini sekaligus untuk memperingati 45 tahun hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Indonesia," ujar Jokowi di Blue House, Seoul, Senin (10/9).
Pada kesempatan tersebut, baik Indonesia maupun Korsel sepakat untuk lebih mempererat hubungan kedua negara khususnya di bidang ekonomi. Kedua negara menargetkan perdagangan dengan nilai mencapai USD 30 miliar pada tahun 2022 mendatang.
"Di tengah banyak ketidakpastian di dunia, Indonesia dan Korea Selatan mampu membukukan hubungan yang semakin kuat. Perdagangan kita tahun 2017 naik 20 persen," ucapnya.
Suasana pertemuan Indonesia dan Korea Selatan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi (Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pertemuan Indonesia dan Korea Selatan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi (Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi mengaku terkesan setelah melihat besarnya antusiasme pengusaha dan investor Korsel untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Hal itu disebutnya menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari dunia usaha Korsel kepada ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya mendapatkan laporan, dalam pertemuan bisnis tadi telah ditandatangani sejumlah MoU dengan potensi investasi sebesar USD 6,2 miliar," ungkapnya.
Lalu, Jokowi juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan Korsel dalam Asian Games 2018 beberapa waktu lalu. Kehadiran dan keterlibatan Korsel dalam ajang olahraga tertinggi se-Asia di Indonesia itu memberikan warna dan kemeriahan tersendiri.
"Kehadiran Perdana Menteri Korea Selatan pada pembukaan Asian Games sangat kami hargai dan tentu saja partisipasi K-POP IKON dan SUJU (Super Junior) pada penutupan Asian Games menambah keceriaan energi Asia," tandasnya.
Presiden Moon Jae-in menambahkan bahwa kedua negara akan terus mengaktifkan pertukaran atau perundingan di antara pejabat tinggi termasuk dalam pertemuan puncak dan perundingan kebijakan. Dia menyebut, sejak pertemuan puncak tahun lalu, kedua negara aktif melakukan kerja sama di berbagai bidang.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. (Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. (Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
"Agar masyarakat (kedua negara) dapat merasakan hasil kerja samanya, saya akan mengecek hasil implementasinya secara lebih teliti dan mendorong agar dapat lebih cepat dilaksanakan," timpal Moon.
ADVERTISEMENT
Moon juga mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mendukung terwujudnya perdamaian di Semenanjung Korea. Secara khusus ia berharap banyak dari Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk terus mengupayakan perdamaian di Semenanjung Korea dan belahan dunia lainnya.
"Saya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Yang Mulia Presiden Jokowi atas jasanya membangun perdamaian Semenanjung Korea seperti telah mengundang pemimpin Korea Selatan dan Utara," tuturnya.
Berikut ini nota kesepahaman yang berhasil dicapai kedua negara dalam pertemuan tersebut:
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. (Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. (Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
1. Nota kesepahaman mengenai kerja sama di bidang keimigrasian;
2. Nota kesepahaman mengenai kerja sama di bidang ekonomi;
3. Nota kesepahaman mengenai kerja sama di bidang manajemen sumber daya manusia;
4. Nota kesepahaman mengenai kerja sama antara Sekretariat Kabinet Republik Indonesia dengan Ministry of Government Legislation Korea Selatan;
ADVERTISEMENT
5. Nota kesepahaman mengenai kerja sama di bidang keamanan maritim;
6. Nota kesepahaman mengenai kerja sama di bidang aktivitas yang berkaitan dengan industri 4.0.
Turut hadir dalam pertemuan bilateral tersebut ialah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala Bekraf Triawan Munaf, serta Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi.