RI Siap Lawan China soal Tuduhan Dumping Baja Antikarat

24 Juli 2018 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkar muat baja (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar muat baja (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Perdagangan akan segera mengambil tindakan terhadap tuduhan dumping (menjual murah) produk stainless steel (baja antikarat) impor asal Indonesia oleh China.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengungkapkan pemerintah siap memberikan fasilitasi kepada perusahaan Indonesia yang dituduh melakukan dumping oleh China. Oke menegaskan keputusan China salah alamat karena produk baja antikarat Indonesia jelas-jelas tidak melakukan dumping.
"Pemerintah akan memfasilitasi, membantu, membuktikan kepada (China) kalau memang tidak ada dumping. Jadi kita akan kawal supaya investigasinya itu benar-benar dalam koridor ketentuan," tegas Oke saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Selasa (24/7).
Menurut Oke, Kemendag tetap mengacu aturan Badan Perdagangan Dunia atau WTO. Untuk saat ini fokus Kemendag adalah memfasilitasi sekaligus mendampingi perusahaan Indonesia yang tengah diusut oleh China.
Baja Krakatau Steel (Foto: Siti Maghfirah/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baja Krakatau Steel (Foto: Siti Maghfirah/ kumparan)
"Karena ada batasan-batasan mereka luar ketentuan WTO, kadang-kadang kan pelaku usaha kan tidak mengerti jadi kita dampingi," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dia pun menyatakan bahwa tudingan dumping oleh China sangat merugikan Indonesia.
"Begitu dituduh iklim usaha sudah terganggu. Mereka bisa mengalihkan kontrak dan sebagainya," jelas Oke.
Dilansir Reuters, China tengah mengusut dugaan dumping produk baja antikarat dari negara Eropa, Jepang, Indonesia, dan Korea Selatan senilai USD 1,3 miliar. Pengusutan ini dilakukan tak hanya terhadap produk-produk asal pabrik asing, tapi juga pabrik milik perusahaan China yang berada di keempat negara itu.
Kasus ini mencuat, setelah industri baja antikarat China mengeluhkan kalah bersaing dari produk sejenis eks impor. Ada 8 produsen baja antikarat yang dilaporkan, termasuk Tsingshan Stainless Steel yang memiliki unit produksi di Indonesia. Selain produsen, industri baja antikarat China juga melaporkan 19 importir dalam perkara ini.
ADVERTISEMENT