Rini Beberkan Rencana BUMN untuk Selamatkan Jiwasraya

30 Januari 2019 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Rini Soemarno di IFF 2018 di Hotel Conrad, Bali. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Rini Soemarno di IFF 2018 di Hotel Conrad, Bali. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
ADVERTISEMENT
Perusahaan asuransi pelat merah, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), tengah dibelit persoalan terkendala likuiditas sehingga terjadi penundaan pembayaran polis JS Saving Plan senilai Rp 802 miliar yang telah jatuh tempo.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno ada beberapa langkah yang sudah disiapkan untuk menyelamatkan Jiwasraya. Pertama, meminta para nasabah memperpanjang investasi banc-assurance mereka meski masa pembayaran 184 pemegang polis sudah jatuh tempo.
"Kita mendorong ini investment bagus tolong diperpanjang. Jadi sekarang proses komunikasi saja karena sebagian dari pemilik investasi ini itu kerja sama dengan perbankan karena customer-nya dari bank. Ini yang kita kerjakan," kata dia saat ditemui di Mandiri Invesment Forum 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (30/1).
Menurut dia, selama masa perpanjangan investasi tersebut, bunga tetap dibayarkan perusahaan ke pemegang polis. Rencana lain, perusahaan bakal menerbitkan obligasi jangka panjang.
Langkah tersebut diambil untuk memperkuat neraca keuangan perusahaan. Saat ini, mereka juga tengah membentuk anak perusahaan untuk bisa mengeluarkan produk-produk terbaru perusahaan.
Suasana kantor pusat Jiwasraya pasca tunggak polis asuransi Rp 802 Miliar, Senin (15/10/2018).
 (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kantor pusat Jiwasraya pasca tunggak polis asuransi Rp 802 Miliar, Senin (15/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Kerja sama ini dilakukan bersama BUMN lain. Rini menilai langkah ini juga perlu diambil karena banyak konsumen Jiwasraya merupakan pelanggan dari berbagai perusahaan pelat merah.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat BUMN (Jiwasraya) ini bisnisnya banyak, ada Kereta Api, Garuda yang customer based-nya sangat tertarik dengan berbagai macam produk asuransi. Nanti kita bikin anak perusahan untuk itu dan anak perusahaan kemungkinan mengundang investor asing," ucapnya.
Rini mengaku daftar BUMN yang bakal diajak bekerja sama masih belum ditetapkan. Menurut dia, perusahaan bakal melaporkannya minggu depan.