Rini: China Minta Kejelasan Trase Kereta Cepat Baru Dana Pinjaman Cair
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan China Development Bank (CDB) tetap berkomitmen memberikan dana pinjaman pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Jumlah dana yang diberikan mencapai Rp 53 triliun.
ADVERTISEMENT
Namun sampai saat ini, CDB belum mau memberikan dana pinjaman tersebut. Alasannya adalah karena rencana tata ruang wilayah (RTRW) belum selesai dan mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo. CDB meminta kejelasan.
"Pada dasarnya CDB tidak pernah minta lahan 100 persen dibebaskan, yang mereka inginkan adalah kejelasan bahwa trase ini sudah fix dan tidak akan berubah lagi. Kalau trase ini sudah fix, dengan penlok (penetapan lokasi) tidak berubah, makanya dengan RTRW nasional ini sudah fix karena ini yang juga dibutuhkan BPN dan ini untuk nasional, bukan itu saja. Dengan demikian pembebasan juga akan lebih cepat," papar Rini saat ditemui di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/3).
Rini mengaku mulai bergerak cepat menyelesaikan RTRW dengan melibatkan beberapa kementerian teknis. Untuk mempercepat proses penetapan RTRW dan pembebasan lahan, satu beleid Peraturan Pemerintah (PP) sudah diserahkan ke Sekretariat Negara untuk disahkan.
"Dengan PP RTRW nasional ini, kemudian penetapan lokasi itu sudah tidak lagi bergeser. Sudah jelas kabupaten kota yang dilewati," katanya.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini CDB baru mencairkan dana pinjaman sebesar Rp 500 miliar. Jumlah itu terbilang kecil bila dibandingkan kebutuhan di awal pembangunan sekitar Rp 2 triliun.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memerlukan dana sekitar 5,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 73 triliun (kurs Rp 13.300). Proyek ini digarap patungan BUMN dengan perusahaan China, China Railway Corporation. Sebagian besar dana pembangunan proyek ini dikucurkan oleh CDB.
"Kan sekarang pakai modal. Dari partner memberikan modal, sudah masuk kan. Partner kita mereka sudah bisa berikan pinjaman kepada perusahaan jadi sharehoders loan untuk pembebasan lahan," jelasnya.
Live Update
Helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan di Varzeghan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Hingga kini belum diketahui bagaimana kondisi Presiden Iran tersebut
Updated 20 Mei 2024, 9:21 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini