Rini Enggan Tanggapi Keinginan Jokowi Undang Maskapai Asing

10 Juni 2019 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Rini Soemarno. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Rini Soemarno. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno enggan menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mengundang maskapai asing untuk melayani penerbangan domestik.
ADVERTISEMENT
Ketika ditemui para wartawan di sela acara Halal Bihalal Kementerian BUMN, Rini memilih bergegas pergi. Ketika ditanya kembali, ia hanya berkilah masih belum mendalami soal itu.
“Saya belum tahu, belum baca, orang baru pulang dari liburan. Sekali-kali liburan,” ujarnya di Kementerian BUMN, Senin (10/6).
Sementara itu, Sekretaris Kementerian BUMN Imam A Putro hanya menanggapi singkat. “Tanya Garuda ya,” ujarnya.
Maskapai penerbangan nasional yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) pun masih enggan berkomentar. “Saya lagi puasa comment,” ungkap Ketua INACA Ari Askhara kepada kumparan, Jumat (31/5).
Jawaban senada juga dilontarkan oleh Sekjen INACA Tengku Burhanudin yang juga masih enggan menanggapi wacana Jokowi. “Maaf sementara saya tidak mau komen,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Jokowi melontarkan wacana mengundang maskapai asing untuk memangkas harga tiket pesawat domestik yang hingga kini dinilai masih mahal.
Keinginan itu bukannya tanpa sebab, pasalnya penerbangan dalam negeri saat ini hanya dikuasai oleh 2 pemain besar, yakni Lion Air Group (Lion Air, Batik Air dan Wings Air) dan Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, dan Nam Air). Imbasnya, harga tiket pesawat jadi kurang kompetitif.
"Mungkin kompetisinya kurang banyak," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan kumparan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/5).
Jokowi pun menyebut perizinan di Indonesia memungkinkan untuk itu. Maskapai asing bisa mendirikan perusahaan (perseroan terbatas) dan membuka rute-rute domestik.
Ia melanjutkan, saat ini maskapai asing yang telah membuka rute penerbangan domestik adalah Indonesia AirAsia. Diketahui, ada sebanyak 49,25 persen sahamnya dimiliki oleh AirAsia Investment Ltd.
ADVERTISEMENT
"Lho kita kan juga terbuka. Yang penting kompetisi lah. Saya kira di dalam negeri sendiri kalau ada kompetisi kan bagus," paparnya.