Rini Larang Petani Jual Gabahnya ke Tengkulak

26 April 2019 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) kunjungan ke pabrik penggilingan beras petan di Desa Taringgul, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) kunjungan ke pabrik penggilingan beras petan di Desa Taringgul, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjungi unit penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) di Desa Taringgulandeuh, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Desa ini masuk ke 10 daerah percobaan untuk pengadaan RMU bagi petani.
ADVERTISEMENT
Di sini, Rini Soemarno meminta ke petani agar tak menjual gabah padinya ke tengkulak. Alasannya, karena pemerintah sudah menyediakan mesin penggilingan beras sejak tahun lalu.
Dengan mesin giling ini, petani bisa menjual gabahnya ke Bumdes yang juga operator RMU. Dengan begitu, harga beras petani tidak jatuh, terutama saat panen tiba.
"Memang ini program dari BUMN yang memang ditekankan Pak Presiden agar pendapatan petani bisa ditingkatkan. Kalau cuma jual gabah, pendapatan sangat minim. Kalau petani bisa jual beras, pendapatan bisa meningkat. Jangan dijual ke tengkulak dan ijon, tapi ke mitra ke Bumdes," kata Rini Soemarno di lokasi, Jumat (26/4).
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) saat kunjungan ke pabrik penggilingan beras petan di Desa Taringgul, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Ema Firtiyani/kumparan
Bumdes yang dimaksud adalah PT Mitra Bumdes Bersama WAPONSA Maju Sejahtera yang dimiliki oleh PT MITRA BUMDes Bersama (51 persen) dan Perusahaan Umum Daerah (49 persen). PT MITRA BUMDes Bersama merupakan gabungan dari 4 Kelompok Tani (Gapoktan) di Purwakarta yang membentuk Mitra BUMDes Bersama.
ADVERTISEMENT
Bumdes ini dibina oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sejak November 2018. Rini berterima kasih pada BTN karena sudah mau membina para petani di sini, yang jumlahnya sekitar 4 ribuan.
Secara teknis, RMU Kecamatan Kiarapedes telah beroperasi sejak November 2018 dan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,5 ton per jam dan mampu menampung gabah sebanyak 40-50 ton. Gabah diambil dari petani-petani di Purwakarta dan sekitarnya mampu mengasilkan beras dengan kualitas baik (super slip) dengan kapasitas produksi sebesar 6-6,5 ton per hari. Kompleks RMU dikelola secara profesional oleh Gapoktan Bersama.
Dengan program kewirausahaan pertanian ini, pendapatan kelompok tani di Desa Taringgulandeuh diharapkan meningkat di mana masyarakat bisa menjual gabah dengan harga harga gabah yang biasanya dijual Rp 4.700 kg dari sebelumnya dijual dengan harga Rp 4.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga jual gabah didorong oleh penggunaan mesin pengeringan padi yang optimal. Beras yang dihasilkan selanjutnya dijual di kisaran Rp 11.000 dengan offtaker dari BUMDes Bersama.
"Saya dengar ini salah satu RMU yang sudah maju di wilayah sini. Ini yang terus saya dorong bagaimana BUMN bisa membantu petani dalam mendorong pendapatan dan kesejahteraan hidupnya. Terima kasih kepada Bank BTN yang sudah bekerja sama dengan kelompok tani di sini ,” katanya.
Nantinya, keuntungannya 80 persen dari penjualan beras dikembalikan kepada kelompok tani. Sementara 20 persennya digunakan operasional Bumdes.
Selain RMU, Bank BTN juga menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Pemerintah Daerah Purwakarta untuk mengembangkan pertanian organik terintegrasi.
Menteri BUMN Rini Soemarno saat kunjungan kerja di Purwakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, integrasi tersebut dimulai dari proses pratanam hingga pasca-panen. Melalui sistem terintegrasi ini, penyaluran KUR bisa tepat sasaran bagi para petani.
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu, kami berharap para petani tidak lagi terlibat dengan para tengkulak dan berimbas pada kesejahteraan petani yang terjamin dan harga pangan yang terjaga," katanya.
Sebagai bagian dari program kewirausahaan petani, Bank BTN juga mendukung pembiayaan bagi petani Purwakarta melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terintegrasi dengan Kartu Tani.
Hingga saat ini, kata Maryono, BTN tercatat telah menyalurkan sebanyak 2.393 kartu tani dengan total penyaluran KUR tercatat sudah mencapai Rp 1,6 miliar yang disalurkan ke Petani di Purwakarta.
"Kami akan terus meningkatkan penyaluran kartu tani sehingga semakin banyak petani yang bisa merasakan manfaat dari kartu tersebut,” kata dia.
Bank BTN juga telah memberikan bantuan CSR ke 4 Gapoktan berupa mesin traktor, mesin rontok padi, mesin pembasmi hama ke kelompok tani.
ADVERTISEMENT