Ritel Berguguran, Bagaimana Strategi Ramayana Bisa Bertahan?

31 Oktober 2017 18:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ramayana (Foto: jambiprov.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Ramayana (Foto: jambiprov.go.id)
ADVERTISEMENT
Tahun ini sepertinya bukan periode yang menggembirakan bagi industri ritel konvensional. Sevel dan Lotus gulung tikar, segera menyusul Debenhams menutup gerainya di Indonesia pada akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah kondisi itu PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk malah akan menambah tiga gerai baru di beberapa kota. Perusahaan berkode emiten RALS ini sesumbar bisa tetap bertahan di bisnis offline, bahkan optimistis tetap bisa tumbuh.
Head Of Marketing and Promotion Ramayana Department Store, Ainu Rofik, membeberkan bagaimana Ramayana bisa bertahan di tengah gempuran toko online. Menurut Ainu, salah satu strategi perseroan mempertahankan eksistensinya adalah dengan memberikan diskon besar-besaran untuk para konsumennya.
"Kita berikan produk harga murah, kalau kaya gini kan orang maunya murah. Kita berikan diskon yang lebih besar," kata Ainu saat ditemui di Hotel Pullman, Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/10).
Dia mengklaim jika selama ini Ramayana memberikan layanan yang terbaik kepada para konsumennya. Masyarakat yang berbelanja di Ramayana, kata dia, akan mendapatkan produk yang bagus dengan harga yang lebih murah.
ADVERTISEMENT
"Coba sekali waktu datang ke Ramayana, Anda pasti akan mendapatkan diskon yang luar biasa besar, harga yang begitu murah dan kualitas yang sama," jelasnya.
Selain itu, Ainu mengatakan agar bisa tetap bertahan Ramayana juga menggandeng e-Commerce Lazada untuk menjual produknya secara online. Mulai 1 November 2017 masayarakat sudah bisa mendapatkan produk Ramayana via online.
Sekadar informasi, berdasarkan keterbukaan informasi BEI, hingga kuartal-III 2017, Ramayana telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 367,79 miliar. Artinya angka ini mengalami pertumbuhan sekitar 1,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatatkan Rp 361,6 miliar.