Rizal Ramli Kepret Pemerintah soal Utang BUMN: Ninggalin Bom Waktu

16 Januari 2019 8:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyebut utang BUMN saat ini mengerikan. Hal itu disampaikannya dalam Pidato Kebangsaan Indonesia Menang yang diselenggarakan pada Senin (14/1) kemarin.
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, tak menampik pernyataan Prabowo itu. Sebab komponen pengeluaran dalam anggaran sebagian BUMN ialah pembayaran pokok dan bunga utang.
“Ya faktanya kan komponen paling besar dari anggaran adalah pembayaran pokok utang dan bunga utang,” paparnya kepada kumparan, Selasa (16/1) malam.
Ekonom senior Rizal Ramli saat menjalani pemeriksaan terkait laporan dugaan pencemaran nama baik dengan terlapor Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.  (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ekonom senior Rizal Ramli saat menjalani pemeriksaan terkait laporan dugaan pencemaran nama baik dengan terlapor Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Selain itu, menurut dia, selama beberapa tahun terakhir utang BUMN meningkat 7 kali lipat. Adapun utang BUMN hingga kuartal III 2018 mencapai Rp 5.271 triliun, naik dibandingkan utang di 2017 sebesar Rp 4.830 triliun.
“Belum lagi BUMN utangnya meningkat 7 kali selama beberapa tahun terakhir. Primary balance juga negatif, artinya minjem buat bayar utang,” tegas Rizal Ramli.
Dia pun juga mengkritik bunga yield bond yang diterbitkan BUMN yang mencapai 8,5 persen, menurutnya tertinggi di kawasan Asia Pasific. Rizal Ramli mengatakan stabilitas BUMN hari ini ditopang oleh utang.
ADVERTISEMENT
“Bunganya makin lama makin besar. Vietnam saja nerbitin bond, surat utang bunganya hanya 5 persen. Itu kaya ninggalin bom waktu untuk pemerintah setelahnya,” tegas Rizal Ramli.