Rock Melon Australia Berbakteri, Saatnya Konsumsi Buah Lokal

7 Maret 2018 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rock Melon Australia (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rock Melon Australia (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian tengah mencegah masuknya buah Rock Melon asal Nericon, New South Wales, Australia. Buah jenis ini diduga telah tercemar bakteri Listeria monocytogenes, sejenis bakteri mematikan yang telah merenggut korban jiwa di Australia.
ADVERTISEMENT
Kepala Barantan Banun Harpini mengimbau masyarakat Indonesia untuk menghindari kontak langsung atau konsumsi melon impor hingga adanya investigasi dan langkah pencegahan pemerintah Australia. Pada kesempatan tersebut Banun mengajak masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi buah lokal yang sudah pasti terjamin sehat dan aman.
"Masyarakat tidak perlu cemas, kita akan terus menjaga. Saya kira buah lokal tetap jadi pilihan terbaik bagi kita," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/3).
Pedagang mensortir buah melon  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang mensortir buah melon (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Tercemarnya buah Rock Melon asal Australia oleh bakteri listeria disebut Banun telah mematikan 3 orang warga di Australia. Kejadian ini merupakan sinyal darurat bagi pemerintah Indonesia untuk segera melakukan tindakan antisipatif, meski sebenarnya belum ada importasi secara langsung Rock Melon Australia ke Indonesia.
"Buah ini diekspor ke Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya. Kita perlu waspadai utamanya masyarakat yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Humas Barantan Arief Cahyono menjelaskan secara umum kandungan gizi buah Rock Melon Australia dengan melon asal Indonesia tak jauh berbeda. Bahkan buah melon lokal lebih segar karena kondisinya baru dipetik.
"Kandungan gizi sama. Kita lebih unggul karena lebih segar dan aman kan produksinya dari petani kita dong," timpal dia.