RS Hermina akan Melantai di Bursa, Tawarkan Rp 3.700-5.000/Saham

18 April 2018 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Hermina Depok (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
RS Hermina Depok (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan rumah sakit PT Medikaloka Hermina dalam waktu dekat ini akan mencatatkan saham perdananya di pasar modal melalui skema Initial Public Offering (IPO). Rencananya, pencatatan saham perusahaan dilakukan pada 16 Mei 2018.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Hendra Purnama, mengatakan dalam aksi korporasinya perseroan akan melepas paling banyak 351,4 juta saham atau setara 11,8% dari total saham perseroan. Harga yang ditawarkan Rp 3.700-5.000 per lembar saham.
"Harga saham yang kami tawarkan kisaran Rp 3.700 - 5.000 per saham," kata Hendra dalam acara Due Diligence Meeting & Public Expose di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (18/4).
Dalam hajatannya kali ini, RS Hermina akan melantai di pasar modal dengan menggunakan pembukuan periode Desember 2017 sebagai valuasinya.
Penawaran Umum Perdana Saham PT Medikaloka Hermina (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penawaran Umum Perdana Saham PT Medikaloka Hermina (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Perusahaan juga telah menunjuk empat underwriter, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Credit Suisse, dan Citigroup securities Indonesia.
Melalui aksi korporasi ini, RS Hermina berharap dapat meraup pendanaan sekitar Rp 1,3 hingga Rp 1,7 triliun. Sebagian dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi usaha.
ADVERTISEMENT
Rencananya, RS Hermina akan menggunakan dana hasil IPO masing-masing sebesar 25% untuk pengembangan rumah sakit baru, pembelian peralatan medis, penurunan utang, dan pembiayaan kegiatan operasional sehari-hari perseroan.
"Masing-masing porsinya 25% untuk bayar utang dan lainnya," ujarnya.
Bersamaan dengan IPO, perusahaan juga menjatahkan saham kepada karyawan sebanyak-banyaknya 2 juta lembar dari saham IPO melalui program Employee Stock Allocation (ESA).
"Kami juga memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan sebanyak-banyaknya 3% dari modal disetor dan ditempatkan setelah IPO melalui program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP)," kata dia.