Rudiantara Tegaskan Traveloka dan Tokopedia Tak Matikan Travel Umrah

24 Juli 2019 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kanan) usai menjenguk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di RSUD dr Soetomo, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kanan) usai menjenguk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di RSUD dr Soetomo, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan aplikasi perdagangan online (e-commerce) seperti Traveloka dan Tokopedia tak akan mematikan bisnis travel umrah konvensional. Sebab keduanya bukan tercatat sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
ADVERTISEMENT
"Seharusnya kekhawatirannya jadi hilang. Kan bukan PPIU, kalau dia PPIU baru artinya bisa mematikan. Nanti ada istilahnya menjadi duopoli atau apa. Ini kan tidak akan menjadi PPIU," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara di kantornya, Jakarta, Rabu (24/7).
Dia melanjutkan, kedua e-commerce itu hanya mengembangkan proses bisnis dari agen travel umrah ke dalam bentuk digital. Salah satunya mempermudah proses perizinan atau akses ketika melakukan perjalanan ke Saudi Arabia.
"Mereka menyiapkan proses bisnis dan nanti proses bisnisnya dalam bentuk digital. Dan ini bukan hanya Indonesia. Karena yang mengatur umrah siapa kewenangannya? Saudi Arabia," katanya.
Menkominfo Rudiantara teken MoU dengan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Alswaha. Foto: dok. Kemenkominfo
Pada awal Juli, tepatnya Kamis (4/7), Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Arab Saudi terkait kerja sama di bidang ekonomi digital, salah satunya berkaitan dengan layanan umrah. Kolaborasi tersebut mencakup pengembangan Umrah Digital Enterprise.
ADVERTISEMENT
Dalam kerja sama ini pemerintah Indonesia melibatkan dua startup unicorn Tanah Air, Tokopedia dan Traveloka, yang bakal ikut ambil bagian dalam mengembangkan startup umrah digital. Aplikasi Umrah Digital Enterprise ini disebut-sebut akan memudahkan jemaah Indonesia yang ingin melakukan perjalanan umrah. Beberapa kemudahan tersebut termasuk pengurusan akomodasi, pemilihan fasilitas hingga pengurusan visa.
Integrasi sistem mulai dari keuangan, perjalanan, hingga pengiriman barang akan menciptakan transparansi tata kelola umrah yang menguntungkan jemaah Indonesia sekaligus mendorong terciptanya kompetisi yang sehat antar biro travel umrah dalam menyediakan layanan yang maksimal bagi jemaah.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali menilai bisnis travel umrah konvensional bisa diuntungkan jika kolaborasi tersebut benar-benar terwujud. Sebab Traveloka dan Tokopedia sejatinya bukanlah pelaku utama dalam industri ini. Kedua unicorn tersebut akan berperan sebagai orkestrator.
ADVERTISEMENT
“Istilahnya mereka menjalankan metode #MO. #MO adalah metode bisnis di era Industri 4.0 dengan tidak menguasai sendiri end to end, melainkan hanya memobilisasi dan orkestrasi pelaku-pelaku usaha yang sudah ada yang menjadi ekosistemnya,” ungkap Renald kepada kumparan.