Rupiah Dibuka Melemah, Namun Masih di Bawah Rp 14.100

12 Juli 2019 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menunjukkan uang pecahan kecil. Foto: Antara/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Warga menunjukkan uang pecahan kecil. Foto: Antara/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut dibuka di level Rp 14.050.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Jumat (13/7), di pasar valuta asing, dolar AS kemudian naik ke Rp 14.060. Lalu, dolar AS bergerak fluktuatif.
Setelah sempat turun dan kembali ke Rp 14.050, dolar AS justru naik tajam ke Rp 14.080. Saat ini posisinya ada di Rp 14.085.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan pergerakan rupiah terhadap dolar AS diprediksikan masih akan cenderung menguat pada Jumat, 12 Juli 2019. Faktor global merupakan sentimen utama yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah.
Seorang Teller menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (7/1/2018). Rupiah ditutup menguat 1,26 persen menjadi Rp14.085 per satu Dolar AS. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Sebelumnya, para pelaku pasar telah mengapresiasi terhadap akan diberlangsungkan agenda pertemuan bilateral mendatang antara AS dengan China dalam rangka melakukan renegosiasi perdagangan di antara kedua negara tersebut. Sementara itu, adapun sentimen dari Gubernur The Fed Jerome Powell yang telah memberikan dovish statement akan mempengaruhi pelemahan dolar AS.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, penguatan harga komoditas dunia juga akan memberikan katalis positif baik indeks maupun rupiah. Secara teknikal, terlihat pola long black opening marubozu candle pada USDIDR daily chart yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan bagi rupiah terhadap dolar AS.
Khusus untuk range USDIDR maksimum hari Jumat adalah: Rp 13.990 - Rp 14.110.