Rupiah Diprediksi Masih Tertekan Imbas Faktor Global

12 Desember 2018 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut dibuka di level Rp 14.595.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Rabu (12/12), di pasar valuta asing, dolar AS kemudian turun tipis ke Rp 14.585. Lalu, dolar AS bergerak fluktuatif cederung melemah. Sempat berada di Rp 14.595, kini posisi dolar AS justru melemah ke Rp 14.560.
Secara year to date (ytd), nilai dolar AS masih menguat terhadap rupiah sebesar 7 persen.
Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, menyatakan meski sentimen dari dalam negeri masih ada yang positif namun tidak juga membuat laju rupiah berbalik menguat justru sebaliknya dimana cenderung kembali melemah. Sentimen positif dari langkah Bank Indonesia (BI) untuk mengerahkan semua amunisi intervensi, mulai dari intervensi dan lelang DNDF, intervensi pasar spot dan pembelian SBN di tengah gejolak kondisi global hingga pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang akan fokus pada 6 hal dalma APBN 2019 belum cukup direspon baik oleh rupiah.
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Adapun 6 hal itu, yaitu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan infrastruktur, peningkatan efektivitas perlindungan sosial, pelaksanaan agenda demokrasi, penguatan birokrasi yang efisien dan efektif, serta penanggulangan dan mitigasi bencana. Sementara itu, pelemahan rupiah juga turut berimbas pada kondisi global misalnya mundurnya Gubernur Bank of India, Urjit Patel, sehingga melemahkan rupee hingga berbalik menguatnya laju euro seiring pemberitaan langkah PM Inggris, Theresia May, yang sedang mencari dukungan pada Uni Eropa untuk merubah kesepakatan Brexit yang baru.
ADVERTISEMENT
Prediksi: Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.605-Rp 14.589. Meski dari dalam negeri cenderung bernada positif namun, imbas dari perdagangan valas global membuat potensi penguatan rupiah tertahan dan cenderung dapat kembali melanjutkan pelemahannya. Apalagi batas middle bollinger band telah terlewati sehingga membuka peluang penurunan.
Diharapkan masih adanya sentimen positif terutama dari dalam negeri dapat menahan pelemahan tersebut. Tetap waspadai berbagai macam sentimen dan waspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju rupiah melemah kembali.