news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rupiah Melemah, Peluang untuk Menggenjot Ekspor hingga Pariwisata

10 September 2018 10:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Meski rupiah sempat menyentuh Rp 15.000 per dolar AS, perlahan pergerakan rupiah hari ini menguat pada posisi Rp 14.816 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Pelemahan rupiah tak sepenuhnya berdampak negatif. Ada peluang yang harus dimanfaatkan oleh pemerintah dan pelaku usaha.
Pertama yaitu ekspor. Dengan situasi melemahnya rupiah seperti saat ini, setidaknya ekspor menjadi salah satu peluang yang dapat dimaksimalkan oleh pengusaha. Pemerintah perlu meningkatkan insentif untuk mendulang lebih banyak devisa dari ekspor.
"Jika diperlukan, ditingkatkan insentif ekspornya. Lalu terus dorong dan perkuat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk terus meningkatkan porsi ekspornya. Maka mau tak mau, untuk sementara harus fokus genjot komoditas unggulan yang memang jadi andalan kita," ucap Direktur Eksekutif Economic Action (ECONANT) Indonesia Ronny P Sasmita kepada kumparan, Senin (10/9).
Kedua yaitu investasi. Depresiasi rupiah akan membuat nilai dan biaya investasi di dalam negeri lebih murah di mata investor global. Baik dari Foreign Direct Investment (FDI) maupun investasi keuangan di pasar modal dan pasar sekunder.
ADVERTISEMENT
"Di pasar modal, harga-harga (saham) emiten akan menjadi murah jika dilihat dalam sudut pandang dolar (investor global). Soal ini membuat kita paham mengapa China dan Jepang senang mendevaluasi mata uangnya, yakni agar produknya kompetitif di mata mitra dagangnya," lanjutnya.
Ketiga yaitu pariwisata. Sektor ini sangat bisa diandalkan sebagai sumber devisa. "Wisatawan mancanegara akan menikmati murahnya biaya wisata ke Indonesia karena saat mereka menukar dolarnya, mereka akan mendapatkan nilai tambahan dari depresiasi rupiah," tutupnya.