Rupiah Pagi Ini Dibuka Menguat di Rp 14.450

21 Desember 2018 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah terhadap rupiah pagi ini. Mengutip data perdagangan Reuters, Jumat (21/12), dolar AS dibuka di Rp 14.455 dan sempat naik turun hingga mencapai posisi terendahnya pagi ini di Rp 14.450 atau sudah melemah 5 poin hingga pukul 9.32 WIB.
ADVERTISEMENT
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 6,50 persen.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan, pascadiumumkannya kenaikan suku bunga The Fed, laju rupiah cenderung berbalik melemah. Adanya RDG-BI yang menyampaikan tingkat suku bunga acuan tetap dipertahankan di level 6 persen menjadi kurang kuat menahan pelemahan rupiah.
Padahal pergerakan USD cenderung melemah dengan adanya keputuan The Fed tersebut. USD melemah karena adanya kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed dinilai tidak membawa perubahan yang positif bagi perkembangan ekonomi AS dan terjadi sebaliknya di mana cenderung melambat.
Ditambah lagi masih adanya potensi perang dagang antara AS dan China yang telah melemahkan perkembangan industri manufaktur di antara keduanya. Sementara itu, adanya berbagai sentimen positif a.l perkiraan OJK terkait membaiknya pertumbuhan DPK di tahun 2019 hingga perkembangan ekspansi perbankan yang mengarah ke digital terkini tampaknya kurang kuat mengangkat rupiah.
ADVERTISEMENT
Prediksi (21/12):
Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 14,504-14,489. Pergerakan rupiah masih berada di sekitar area middle bollinger band dan cenderung mencoba bertahan dari potensi pelemahannya. Diharapkan keputusan BI yang tetap mempertahankan level 7D-RR di level 6 persen tidak terlalu ditanggapi negatif berkelanjutan seiring dengan pergerakan USD yang juga sedang bergerak turun karena adanya penilaian outlook ekonomi AS yang cenderung melambat. Dengan kondisi USD yang cenderung melemah dharapkan dapat dimanfaatkan rupiah untuk dapat bergerak lebih positif.
"Meski demikian, tetap waspadai berbagai macam sentimen dan waspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju rupiah kembali melemah," kata Reza dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/12).