Rupiah Tertekan, Penerimaan BI Justru Melonjak Jadi Rp 29,26 Triliun
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, realisasi penerimaan tersebut utamanya berasal dari pengelolaan aset valas sebesar Rp 29,11 triliun atau mencapai 108,64 persen dari target dalam ATBI yang mencapai Rp 26,79 triliun.
Aset valas terdiri atas kas, giro, tabungan, deposito, piutang, persediaan, surat-surat berharga yang dapat diperdagangkan (marketable securities), dan tagihan yang berasal dari transaksi forward, swap dan/atau option (plain vanilla) dalam valas.
"Penerimaan terbesar berasal dari hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp 29,11 triliun, setara 108,64 persen dari ATBI 2018 Rp 26,79 triliun," ujar Perry di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10).
Selain itu, realisasi penerimaan dari kegiatan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 47 miliar dan penerimaan administrasi sebesar Rp 101 miliar.
ADVERTISEMENT
Adapun hingga akhir tahun ini, BI memperkirakan jumlah total penerimaan mencapai Rp 32,13 triliun. Angka itu mencapai 119,16 persen dari target penerimaan ATBI 2018. Sementara itu, hasil pengelolaan aset valas diperkirakan hingga akhir tahun ini mencapai Rp 31,98 triliun.
Pengelolaan aset valas yang melebihi target tersebut lantaran nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berfluktuasi. Perry mencatat, rata-rata dolar AS sejak awal tahun ini mencapai Rp 14.300, melemah dari target dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 13.400 per dolar AS.
"BI mencatat untuk rata-rata nilai tukar di 2018 mencapai rata-rata Rp 14.300 per dolar AS. Memang lebih tinggi dibanding APBN 2018 Rp 13.400 per dolar AS," tambahnya.
ADVERTISEMENT