Rupiah Tertekan, Penerimaan BI Justru Melonjak Jadi Rp 29,26 Triliun

17 Oktober 2018 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) melaporkan, realisasi penerimaan bank sentral dari sejak awal tahun hingga akhir September 2018 sebesar Rp 29,26 triliun. Angka itu meningkat 108,51 persen jika dibandingkan dengan target penerimaan dalam Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) sebesar Rp 26,96 triliun.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, realisasi penerimaan tersebut utamanya berasal dari pengelolaan aset valas sebesar Rp 29,11 triliun atau mencapai 108,64 persen dari target dalam ATBI yang mencapai Rp 26,79 triliun.
Aset valas terdiri atas kas, giro, tabungan, deposito, piutang, persediaan, surat-surat berharga yang dapat diperdagangkan (marketable securities), dan tagihan yang berasal dari transaksi forward, swap dan/atau option (plain vanilla) dalam valas.
"Penerimaan terbesar berasal dari hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp 29,11 triliun, setara 108,64 persen dari ATBI 2018 Rp 26,79 triliun," ujar Perry di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di DPR RI, Jakarta, Selasa (04/09/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di DPR RI, Jakarta, Selasa (04/09/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Selain itu, realisasi penerimaan dari kegiatan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 47 miliar dan penerimaan administrasi sebesar Rp 101 miliar.
ADVERTISEMENT
Adapun hingga akhir tahun ini, BI memperkirakan jumlah total penerimaan mencapai Rp 32,13 triliun. Angka itu mencapai 119,16 persen dari target penerimaan ATBI 2018. Sementara itu, hasil pengelolaan aset valas diperkirakan hingga akhir tahun ini mencapai Rp 31,98 triliun.
Pengelolaan aset valas yang melebihi target tersebut lantaran nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berfluktuasi. Perry mencatat, rata-rata dolar AS sejak awal tahun ini mencapai Rp 14.300, melemah dari target dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 13.400 per dolar AS.
"BI mencatat untuk rata-rata nilai tukar di 2018 mencapai rata-rata Rp 14.300 per dolar AS. Memang lebih tinggi dibanding APBN 2018 Rp 13.400 per dolar AS," tambahnya.
ADVERTISEMENT