Rute MRT Fase II Lewati Kompleks Istana, Anies Sudah Lapor Setneg

14 Januari 2019 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
'Gerbong kereta MRT' berada di trotoar kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (9/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
'Gerbong kereta MRT' berada di trotoar kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (9/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov DKI Jakarta sudah bertemu Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) untuk membicarakan kelanjutan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Fase II Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Jakarta Kota. PT MRT Jakarta sebelumnya memang meminta rekomendasi Setneg lantaran pembangunan fase II kali ini harus melewati kawasan Monumen Nasional (Monas) yang menjadi Ring I Kompleks Istana Kepresidenan.
ADVERTISEMENT
Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan sejauh ini tidak ada masalah mengenai hal tersebut. “Mudah-mudahan semuanya lancar. Kemarin ada pertemuan juga dengan Setneg membahas soal Monas dan lain-lain. Sejauh ini, sih, enggak ada masalah. Kalau tertulis mungkin belum,” kata Anies di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin, (14/1).
Meski begitu, Anies mengatakan saat ini pihaknya masih fokus mengerjakan berbagai hal terkait MRT Fase II. Termasuk merencanakan persiapan lainnya, seperti lahan di kawasan Monas yang menunggu restu Setneg.
Ruangan Mini Information Center yang menyerupai kereta MRT. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ruangan Mini Information Center yang menyerupai kereta MRT. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Anies belum bisa memastikan kapan proses peletakan batu pertama atau groundbreaking MRT Fase II dilakukan. Anies juga belum memutuskan harga tiket yang harus dibayarkan masyarakat untuk MRT Fase I yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI.
ADVERTISEMENT
“Masih Maret (beroperasi), emang besok?,” tutur Anies.
Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar sebelumnya mengungkapkan groundbreaking MRT Fase II dilaksanakan bulan Januari 2019. Jika rekomendasi dari Sekretariat Negara Setneg, khususnya terkait gardu listrik di kawasan Monas sudah direstui, maka groundbreaking bisa segera dilaksanakan.
“Kita sedang merencanakan prosesnya. Sudah dapat pemenangnya. Januari groundbreaking RSS (Gardu Distribusi Listrik/Receiving Substation). Pemenangnya sudah dapat tinggal nunggu rekomendasi lahan,” kata William di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, (8/1).