news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saat Ekonomi AS Membaik, Kekayaan Donald Trump Justru Turun 30 Persen

8 Oktober 2018 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trump Tower di Manhattan (Foto: Darren Ornitz/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Trump Tower di Manhattan (Foto: Darren Ornitz/Reuters)
ADVERTISEMENT
Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, perekonomian Amerika Serikat (AS) terus membaik, namun kekayaan Sang Presiden sendiri justru menurun.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi AS misalnya, ada di posisi 4,1 persen atau tertinggi sejak 2014. Seiring dengan itu, angka pengangguran juga berhasil ditekan pada September lalu ke posisi 3,7 persen. Angka ini rekor tersendiri, karena menjadi yang terendah dalam 49 tahun.
Berbeda dengan catatan cemerlang ekonomi AS, kekayaan Trump justru menurun hingga 30 persen. Jika pada 2015 sebelum maju pencalonan sebagai Presiden AS, kekayaan bersihnya mencapai USD 4,5 miliar, maka tahun ini hanya USD 3,1 miliar.
Dalam daftar orang terkaya dunia versi majalah Forbes pun, posisi Trump di tahun 2018 ini melorot ke posisi 766. Sedangkan di daftar 400 orang terkaya AS, Trump ada di posisi 138.
Penurunan kekayaan Trump yang paling besar dipengaruhi oleh bisnis propertinya. Kinerja ekonomi AS boleh cemerlang, tapi tidak untuk bisnis properti Trump. Pada 1983 ketika untuk pertama kali Trump Tower diresmikan, harga sewa area pusat perbelanjaannya bisa ditawarkan mahal.
Ekspresi Donald Trump. (Foto: Mike Segar/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Donald Trump. (Foto: Mike Segar/Reuters)
Barbara Res, mantan eksekutif Trump, menuturkan saat itu bisa meraup untung besar dari para tenant brand terkemuka seperti Harry Winston dan Cartier. Tapi kini keadaan berbalik 180 derajat. Nike meninggalkan gedung. Bahkan bisnis aksesoris Ivanka Trump pun tutup. "Semuanya sekarang berbeda," kata Res.
ADVERTISEMENT
Laba bersih bisnis properti Donald Trump pada 2017 lalu, melorot hingga 27 persen dibandingkan 2014, saat Trump belum memutuskan maju ke gelanggang politik sebagai calon presiden.
Dari analisis yang dilakukan Forbes, ternyata kiprah Trump di politik menciptakan citra buruk yang berdampak negatif terhadap bisnis-bisnisnya. Salah satunya adalah baru kali ini pencapresan Trump membuat politik AS terpecah-belah secara sengit.
Suasana di Depan Trump Tower (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Depan Trump Tower (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
Selain itu, setidaknya ada tiga faktor yang membuat bisnis Trump memburuk. Pertama, sejak menjabat Presiden, publik telah beberapa kali menemukan bukti kebohongan Trump. Ada ketidaksesuaian antara yang diungkapkan dengan kenyataan.
Kedua, kepemimpinan politik Trump membawa citra buruk bagi bisnisnya terutama sektor properti. Yang ketiga, pesatnya perkembangan penjualan online, berdampak pada hengkangnya para peritel yang sebelumnya menyewa toko di unit-unit properti milik Trump.
ADVERTISEMENT