Saat Pedagang Pasar Tanah Abang Jual Dagangannya dengan 'Harga Rusuh'

24 Mei 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pasar Tanah Abang Blok A di Hari Pertama Buka Usai Tutup Akibat Rusuh (24/5/19). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Tanah Abang Blok A di Hari Pertama Buka Usai Tutup Akibat Rusuh (24/5/19). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat sudah kembali normal hari ini. Sebelumnya, pasar ini ditutup selama hampir dua hari karena ada kerusuhan di Bawaslu, 22 Mei.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, sejak tadi pagi, toko-toko yang ada di berbagai blok Pasar Tanah Abang sudah buka, bahkan pedagang lapak di sekitar stasiun pun sudah menjajakan dagangannya. Sayangnya, tak banyak pembeli yang lalu lalang.
Pedagang baju gamis dan kerudung bernama Juni mengatakan, pembeli memang belum ramai. Jalan-jalan kecil antartoko yang biasanya penuh, kini cukup lengang dan mudah dilewati.
Suasana Pasar Tanah Abang Blok A di Hari Pertama Buka Usai Tutup Akibat Rusuh (24/5/19). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Masih sepi, ini pembeli paling baru 10 persen. Masih ada takut ke sini karena ada rusuh-rusuh itu," kata dia kepada kumparan, Jumat (24/5).
Juni mengatakan, sebenarnya sejak kemarin dirinya sudah berjualan di sekitar pasar. Tapi hanya setengah hari. Kondisi ini pun membuat penjualannya turun drastis.
Biasanya Juni bisa menjual 8-10 potong baju gamis per hari, tapi sampai tadi siang, baru laku terjual 1 baju. Dia berharap hari ini dagangannya laku banyak.
ADVERTISEMENT
"Apalagi kemarin, cuma setengah hari, susah. Berdampak besar ada rusuh tuh," ucapnya.
Suasana Pasar Tanah Abang Blok A di Hari Pertama Buka Usai Tutup Akibat Rusuh (24/5/19). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Pedagang lain, Ahmad, pun mengalami hal yang sama. Pada hari-hari biasanya, dirinya bisa menjual hingga 100 potong baju luar (outwear) seharga Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per potong.
Tapi, sejak tutup pada Rabu (22/5), dia tak mendapatkan uang sama sekali. Padahal, Ahmad berencana mudik ke Lampung.
"Ya bayangkan saja, biasanya bisa jual 100 potong dikali Rp 35 ribu saja udah dapat Rp 3,5 juta. Tapi karena tutup, ya bagaimana?" ucapnya.
Pasar Tanah Abang yang sudah kembali beroperasi. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Hal yang sama juga dialami Mira. Ibu asal Sumatera Barat ini sehari-hari berjualan berbagai macam penutup kepala kerudung sejak ada kerusuhan, pendapatannya turun drastis.
ADVERTISEMENT
Biasanya dagangannya laku puluhan potong dan bisa mengantongi minimal Rp 300 ribu per hari. Tapi karena kejadian ini, dia cuma dapat Rp 40 ribu.
Mira amat menyayangkan aksi demonstrasi yang berakhir rusuh. Kata dia, seharusnya sepekan ini puncak dari belanja baju Lebaran, tapi Pasar Tanah Abang malah sepi.
Suasana Pasar Tanah Abang yang sudah kembali dibuka. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
"Apalagi pas Kamis itu ya, kami sudah jualan tapi sepi banget. Padahal biasanya Senin dan Kamis orang-orang daerah tuh pada belanja ke sini. Hari belanja mereka," jelas dia.
Cerita lain datang dari Yayah. Pedagang baju anak kecil ini mengaku, kejadian rusuh membuatnya harus membanting harga untuk barang yang dijualnya. Dia menyebutnya "harga rusuh" karena pendapatannya kosong selama dua hari.
ADVERTISEMENT
"Dijual bajunya Rp 100 ribu 3 Bu, harga rusuh. Ini sudah harga rusuh," kata Yayah kepada beberapa pembeli yang disambut tawa.