Sadar Perang Dagang Saling Merugikan, AS-China Buka Peluang Damai

4 Mei 2018 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Industri Baja (Foto: Reuters/Tyrone Siu)
zoom-in-whitePerbesar
Industri Baja (Foto: Reuters/Tyrone Siu)
ADVERTISEMENT
Menyadari perang dagang dengan pemberlakuan tarif impor tinggi akan saling merugikan kedua negara, Amerika Serikat (AS) dan China tengah merundingkan sebuah upaya perdamaian. Delegasi pejabat yang dipimpin Menteri Keuangan Steven Mnuchin pun, datang ke Beijing untuk menggelar perundingan dengan sejumlah pejabat China.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, dari perundingan tersebut ada harapan untuk meredakan saling serang antarkedua negara, dengan melonggaran kebijakan protektif. Mengutip sumber, Reuters melaporkan China menawarkan akan lebih banyak mengimpor barang dari AS. Dengan begitu, defisit perdagangan AS yang selama ini dikeluhkan Presiden Donald Trump bisa berkurang.
China juga membuka peluang penurunan tarif pada beberapa barang impor asal AS, termasuk mobil. Hal ini sebagai bagian dari negosiasi untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan yang meningkat di antara kedua negara.
Sebaliknya Negeri Panda itu meminta agar Washington, memperlakukan investasi China di AS sama seperti negara-negara lain. China menuntut AS mengakhiri alasan hak kekayaan intelektual serta keamanan nasional, untuk menghambat perdagangan dengan China. Tarif impor 25% untuk produk baja dan aluminium juga diminta ditinjau ulang.
Stan ZTE di MWC 2017. (Foto: REUTERS/Paul Hanna)
zoom-in-whitePerbesar
Stan ZTE di MWC 2017. (Foto: REUTERS/Paul Hanna)
Atas alasan hak kekayaan intelektual dan keamanan nasional, sebelumnya AS telah mengembargo perusahaan teknologi China ZTE selama 7 tahun. Produsen chip asal AS, dilarang menjual produk mereka ke ZTE. China menuntut AS mencabut sanksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Xinhua melaporkan, pertemuan antarpejabat tinggi kedua negara mencapai konsensus mengenai beberapa aspek, terkait sederet masalah perdagangan. Namun diakui, masih ada perselisihan menyangkut isu lain yang cukup besar. Tapi setidaknya, kedua pihak berkomitmen untuk mencari penyelesaian.
Para perunding AS setuju untuk membicarakan tuntutan China dengan Presiden Trump. Pembicaraan dua hari terakhir ini telah melibatkan para pejabat tinggi AS dan China, termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He. Delegasi AS yang dipimpin Mnuchin pun telah meninggalkan Beijing dan kembali ke negaranya.