Saham Energi dan Teknologi Dorong Penguatan Wall Street

22 November 2018 7:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berhasil menguat usai terjadi aksi jual dalam dua hari sebelumnya. Penguatan ini didorong saham energi dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Kamis (22/11), indeks saham Dow Jones (DJIA) mendatar di posisi 24.464,69. Sementara itu, indeks saham S&P 500 (SPX) naik tipis 8,04 poin atau 0,30 persen menjadi 2.649,93 dan indeks saham Nasdaq (IXIC) bertambah 63,43 poin atau 0,92 persen ke posisi 6.972,25.
Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global dan memuncaknya pendapatan perusahaan telah menimbulkan risiko dalam beberapa bulan terakhir.
Direktur Pelaksaksana Robert W.Baird, Michael Antonell, mengatakan pelemahan Wall Street jelang akhir sesi terkait aksi jual dalam volume perdagangan yang tipis merupakan kekecewaan pasar.
“Ini termasuk akhir yang buruk. Tidak ada cara untuk mengatakan sebaliknya. Semua melihat salah satu penyebabnya Apple. Dibuka sangat kuat dan bergerak ke zona merah, sehingga penurunan diperkirakan belum berakhir,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Indeks saham teknologi S&P naik 0,6 persen dibantu kenaikan saham Autodesk Inc menguat 9,7 persen. Sedangkan saham Apple Inc turun 0,1 persen menjadi USD 176,78 usai diperdagangkan di posisi USD 180,27.
Penguatan saham Autodesk didorong laporan hasil kinerja kuartal III yang di atas perkiraan analis. Selain itu, perseroan juga mengumumkan pembelian perusahaan perangkat lunak berbasis cloud PlanGrid sebesar USD 875 juta.
Indeks saham energi S&P naik 1,6 persen seiring harga minyak yang stabil usai melemah pada perdagangan Selasa waktu setempat. Indeks saham CBOE yang ukur kecemasan investor turun 1,6 poin ke posisi 20,8. Pelaku pasar pun memperkirakan pasar saham tetap bergejolak hingga beberapa minggu mendatang.
“Ini adalah pemulihan yang hati-hati dan terukur untuk kembali menguat. Minyak pun membawa peningkatan di saham,” ujar John Carey, Direktur Amundi Pioneer Asset Management.
ADVERTISEMENT
Adapun saham-saham yang menguat antara lain saham Foot Locker Inc melonjak 14,9 persen usai penjualan toko ritel itu mengalahkan perkiraan. Saham Gap Inc menguat 4,7 persen usai pelaku pasar merespons positif rencana CEO Gap Inc Arthur Peck yang agresif menutup toko berkinerja buruk.
Volume perdagangan di Wall Street sebanyak 6,5 miliar saham. Angka tersebut lebih rendah dari rata-rata perdagangan saham dalam 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 8,5 miliar saham.