Saham Garuda Melesat di Tengah Isu Holding BUMN Penerbangan

16 April 2019 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garuda Indonesia saat bersiap mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (14/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
zoom-in-whitePerbesar
Garuda Indonesia saat bersiap mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (14/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
ADVERTISEMENT
Harga saham maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hari ini menguat 15,80 persen. Penguatan terjadi di tengah rencana pembentukan holding BUMN penerbangan, di mana Garuda Indonesia masuk ke dalamnya. Pada pukul 15.40 WIB, harga saham emiten berkode GIAA dijual di posisi Rp 535 per lembar.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan RTI, Selasa (16/4), saham Garuda Indonesia dibuka di posisi Rp 462, sempat berada pada posisi tertinggi di Rp 540 dan terendahnya di Rp 462.
Total frekuensi saham GIAA yang ditransaksikan sebanyak 8.894 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 1.758.951 saham senilai Rp 89,59 miliar.
Saham Garuda Indonesia melesat 15 persen. Foto: Dok. RTI
Garuda Sekarang Sudah Untung
Kondisi keuangan Garuda Indonesia perlahan telah bangkit dari kerugian itu. Dikutip kumparan dari laporan keuangan yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), maskapai pelat merah ini mencatatkan kenaikan pendapatan usaha dari USD 4,177 miliar di 2017 menjadi USD 4,373 miliar di 2018.
Penerbangan berjadwal masih menjadi sumber pendapatan terbesar, kemudian disusul oleh pendapatan dari sumber lainnya dan penerbangan tidak berjadwal.
ADVERTISEMENT
Berkenaan itu, Garuda Indonesia mencatatkan keuntungan USD 809.846 atau setara Rp 11,5 miliar (USD 1 = Rp 14.200) sepanjang 2018. Kinerja keuangan Garuda Indonesia menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun 2017 yang rugi USD 216,582 juta atau setara Rp 3,7 triliun.