Saham Microsoft hingga Amazon Dorong Penguatan Wall Street

13 Juli 2018 7:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali menguat pada penutupan perdagangan Kamis (12/7). Hal tersebut didorong oleh menguatnya saham-saham di sektor teknologi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Jumat (13/7), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 224,44 poin atau 0,91% menjadi 24.924,89. Indeks S&P 500 (SPX) naik 24,27 poin atau 0,87% menjadi 2.798,29. Sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 107,31 poin atau 1,39% menjadi 7.823,92.
Saham-saham sektor teknologi mampu berbalik arah menguat, sebelumnya mengalami tekanan akibat kekhawatiran pelaku pasar terkait perang dagang.
Saham di sektor teknologi, CA Inc melonjak 18,7% dan merupakan kenaikan dengan persentase terbesar dalam S&P 500, setelah perusahaan pembuat chip ini mengumumkan akan membeli perusahaan perangkat lunak Broadcom.
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
Saham Microsoft naik 2,2% ke level USD 104,19, dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 800 miliar, merupakan level tertinggi untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Begitu juga dengan Apple, Amazon, dan Alphabet yang mendekati USD 800 miliar untuk pertama kalinya dan menjadi perusahaan AS yang pertama dengan kapitalisasi pasar mendekati USD 1 triliun.
ADVERTISEMENT
Indeks teknologi naik 1,8%. Sektor ini memiliki kinerja terbaik pada perdagangan Kamis dan memimpin kenaikan tahunan di antara sektor-sektor lainnya.
"Ada konsensus pelaku pasar bahwa AS dan China akan melakukan negosiasi sehingga menjadi angin segar bagi industri pasar saham," ujar Analis Prudential Financial di Newark, New Jersey, Quincy Krosby.
Selain itu, indeks saham juga dipengaruhi oleh Presiden Donald Trump yang kembali merilis daftar barang China senilai USD 200 miliar yang kena bea masuk 10%. Ini membawa ancaman baru untuk meningkatkan perang dagang yang meluas dengan China.
"Angka USD 200 miliar yang kami lihat kira-kira sama dengan ekspor mereka kepada kami,” jelasnya.
Volume perdagangan di Wall Street sebanyak 5,8 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata selama 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 6,9 miliar saham.
ADVERTISEMENT