Saham PAMG Melejit 70 Persen, Langsung Kena Auto Reject

5 Juli 2019 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan sektor properti, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan sektor properti, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan sektor properti, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini. Bima Sakti Pertiwi yang menjadi emiten ke-21 di 2019 ini mendapatkan kode emiten PAMG. Usai diperdagangkan, saham Bima Sakti Pertiwi terkena auto reject.
ADVERTISEMENT
“Perseroan memiliki visi menjadi perusahaan benchmark properti berskala nasional dan berkualitas internasional. Karena itu, perseroan akan membangun produk dan pelayanan yang berkualitas, serta bernilai tambah untuk kepuasan konsumen baik pembeli, penyewa dan pengunjung,” ungkap Direktur Utama Bima Sakti Pertiwi, Christopher Sumasto Tjia di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (5/7).
Sebagai informasi, keseluruhan saham yang dilepas berjumlah 625 juta atau setara 20 persen dari modal ditempatkan melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Harga penawaran sahamnya sebesar Rp 100 per saham. Dengan demikian PAMG berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 62,5 miliar.
Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan sempat stagnan selama kurang lebih 5 menit. Setelah itu saham PAMG naik 70 poin atau setara 70 persen ke level Rp 170 dari harga IPO Rp 100. Saham PAMG ditransaksikan sebanyak 3 kali dengan volume sebanyak 1.622 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 27,57 juta.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian maka saham PAMG terkena auto reject atau penolakan otomatis sistem perdagangan bursa. Aturan auto reject berlaku jika harga saham naik atau turun secara drastis dalam rentang waktu tertentu.
IHSG merosot usai libur Lebaran Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Untuk rentang harga saham Rp 50-Rp 200, naik atau turun hingga lebih dari 35 persen dalam sehari. Sementara rentang harga saham Rp 200-Rp 5.000, naik atau turun hingga lebih dari 25 persen dalam sehari. Sedangkan harga saham di atas Rp 5.000, naik atau turun lebih dari 20 persen. Penerapan auto rejection terhadap harga di atas untuk perdagangan saham hasil penawaran umum yang pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan auto rejection harga sebagaimana dimaksud dalam penjelasan di atas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Christoper mengatakan, PAMG juga berkomitmen untuk membangun dan melatih SDM yang berkualitas, membangun kerja sama yang baik dengan para pemangku kepentingan, menambah nilai perusahaan, dan berdampak positif pada pembangunan kota dan lingkungan.
"Tahun lalu, PAMG menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Cinemaxx untuk pembukaan bioskop dengan lima layar. PAMG adalah pengelola Mal Pekanbaru. Saat ini, perseroan memiliki total cadangan lahan (landbank) seluas 8.000 m2," ujarnya.
Sesuai rencana, landbank tersebut akan digunakan untuk membangun apartemen pada tahun 2023, yang bakal tersambung dengan mal. Selain mengelola mal dan gedung, perseroan memiliki sebuah gedung bertingkat yang terletak di sebelah Mal Pekanbaru. Gedung perseroan tersebut terdiri dari delapan lantai. Pada 2018, PAMG membukukan pendapatan sebesar Rp 75,25 miliar dan laba usaha sebesar Rp 341,88 miliar. Perolehan laba usaha tersebut seiring revaluasi aset senilai Rp 324,5 miliar.
ADVERTISEMENT