Saham Perbankan Dongkrak Wall Street

10 Juli 2018 7:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (9/7). Indeks Dow Jones dan S&P berhasil mencatatkan kenaikan terbesar selama lebih dari sebulan. Kenaikan didorong lonjakan saham perbankan menjelang laporan kinerja keuangan di akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya saham perbankan, saham industri, energi, dan saham konsumen juga meningkat tajam, sementara sektor utilitas dan telekomunikasi melemah.
Dilansir Reuters, Selasa (10/7), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 320,11 poin atau 1,31% menjadi 24.776,59, indeks S&P 500 (SPX) naik 24,35 poin atau 0,88% menjadi 2.784,17. Sedangkan indeks Nasdaq (IXIC) bertambah 67,81 poin atau 0,88% menjadi 7.756,2.
Saham perbankan S&P tercatat naik 2,7%, mencatatkan persentase kenaikan harian terbesar sejak 26 Maret. JPMorgan Chase & Co, Wells Fargo & Co dan Citigroup Inc dijadwalkan melaporkan kinerja keuangan pada hari Jumat.
Penguatan ekonomi AS juga mampu menopang kinerja sektor pebankan. Investor mengalihkan fokus dari perang dagang, di mana AS dan China saling menerapkan kebijakan impor senilai USD 34 miliar pada hari Jumat pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
Saham Caterpillar Inc naik 4,1% dan membantu kenaikan Dow Jones. Sektor industri S&P melonjak 1,8%. Caterpillar dan industri lainnya termasuk yang paling terpukul oleh kekhawatiran perang dagang.
Laporan penelitian Bank of America Merrill Lynch menunjukkan, laba per saham untuk perusahaan S&P 500 menjadi lebih tinggi, di tengah hasil kinerja kuartal I yang lebih baik dari perkiraan, harga minyak yang lebih tinggi, dan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan.
Perkiraan analis AS untuk pertumbuhan laba S&P 500 kuartal II telah meningkat sekitar 21% sejak April.
Saham Twitter Inc anjlok setelah Washington Post melaporkan perusahaan media sosial itu membekukan lebih dari 70 juta akun palsu pada bulan Mei dan Juni, yang menurut para analis dapat mengurangi pertumbuhan pengguna Twitter.
ADVERTISEMENT
Penurunan saham Twitter tertahan usai Direktur Keuangan Twitter menyatakan sebagian besar akun yang dihapus oleh Twitter tidak termasuk dalam metrik yang dilaporkan. Saham Twitter berakhir turun 5,4%.
Volume perdagangan di Wall Street sebanyak 6 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata selama 20 hari perdagangan yang sebanyak 7 miliar saham.