Saham Perdana Royal Prima Melesat 47%

15 Mei 2018 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencatatan saham perdana PT Royal Prima Tbk. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan saham perdana PT Royal Prima Tbk. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan, PT Royal Prima Tbk baru saja menjadi perusahaan publik. Perusahaan resmi bergabung di BEI dan menjadi emiten ke-13 yang melepas saham perdananya melalui Initial Public Offering (IPO).
ADVERTISEMENT
Saat debut perdana, saham perusahaan berkode emiten PRIM ini mengalami peningkatan sebesar 235 poin atau 47% ke level Rp 735 dari harga saham awal Rp 500 per saham. Saham PRIM ditransaksikan sebanyak 140 kali dengan volume 18.760 lot dan nilai transaksi Rp 1,38 miliar.
Menurut Direktur Royal Prima Mok Siu Pen, dicatatkannya saham perdana perusahaan ini menjadi langkah strategis perusahaan untuk melebarkan sayap bisnis ke depannya.
"Melalui aksi korporasi ini akan menjadi langkah strategis perseroan dalam melanjutkan bisnisnya di industri jasa kesehatan. Semoga dengan hadirnya kami di pasar modal Indonesia dapat memberikan warna di industri jasa kesehatan di Indonesia," kata Mok saat mencatatkan saham perdananya di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/5).
ADVERTISEMENT
Pencatatan saham perdana PT Royal Prima Tbk. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan saham perdana PT Royal Prima Tbk. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Melalui aksi korporasinya, perusahaan melepas sebanyak 1,2 miliar lembar saham atau sebanyak 35,38% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun dari gelaran IPO ini perusahaan menargetkan bisa meraih total dana Rp 600 miliar.
Mok menuturkan, dana hasil IPO tersebut akan digunakan sebanyak 45,4% untuk biaya akuisisi rumah sakit baru di daerah Medan, Pekan Baru, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Jakarta, dan daerah lain yang potensial.
Selanjutnya, sekitar 17,2% akan digunakan perusahaan untuk tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit, dan sisanya sekitar 12,1% digunakan untuk pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi.
Sedangkan 20,6% akan digunakan untuk ekspansi pada rumah sakit yang dimiliki perusahaan saat ini. Dengan cara meningkatkan kapasitas tempat tidur, penambahan lantai bangunan, dan sebagainya. Sementara sisanya atau sekitar 3,7% akan digunakan untuk biaya operasional sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Selain IPO, perusahaan juga menerbitkan sebanyak 600 juta waran seri I, yang seluruhnya dikeluarkan dari portepel perseroan. Waran Seri I diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan setiap pemegang dua saham akan memperoleh satu waran seri I.
Adapun nilai nominalnya yaitu Rp 100 dan harga pelaksanaan Rp 625, sehingga perolehan dari Waran ini senilai Rp 375 miliar. Waran ini akan dilaksanakan pada enam bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yakni mulai tanggal 12 November 2018 sampai dengan 14 Mei 2021. Hasil dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.