Saham Teknologi dan Keuangan Tekan Laju Wall Street

30 November 2018 7:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Bursa saham AS atau Wall Street merosot pada penutupan perdagangan saham Kamis (29/11). Saham-saham di sektor teknologi dan keuangan menjadi penekan laju Wall Street.
ADVERTISEMENT
Penurunan tersebut langsung menghapus keuntungan yang telah dicetak sebelumnya karena pernyataan Ketua Federal Reserve James Powell mengenai rencana kenaikan suku bunga.
Dilansir Reuters, Jumat (30/11), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 27,59 poin atau 0,11 persen menjadi 25.338,84. Indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 5,99 poin atau 0,22 persen menjadi 2.737,8. Sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) turun 18,51 poin atau 0,25 persen ke 7.273,08.
Saham-saham teknologi menjadi beban paling besar di ketiga indeks saham utama. Di indeks S&P 500, saham sektor teknologi mengalami penurunan hampir 1 persen atau tepatnya 0,95 persen.
Selain itu, sektor yang mengalami tekanan adalah sektor keuangan. Tingkat suku bunga memang sangat sensitif terhadap sektor keuangan.
Di antara bank-bank besar di AS, saham JP Morgan Chase & Co, Citigroup Inc, Bank of America Corp, Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley mengakhiri sesi dengan turun antara 0,8 persen hingga 1,8 persen.
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
Saham Twitter Inc (TWTR.N) turun 4,4 persen setelah laporan Politico yang menyatakan bahwa Fox News akan memboikot jaringan media sosial ini.
ADVERTISEMENT
Saham Dollar Tree Inc (DLTR.O) naik 6,1 persen setelah perusahaan ritel ini mengatakan kenaikan tarif akan memiliki dampak minimal hingga akhir tahun ini.
Saham pengecer pakaian remaja Abercrombie & Finch Co (ANF.N) melonjak 20,9 persen setelah perusahaan memperkirakan angka penjualan tahun ini yang lebih baik dari sebelumnya.
Sementara itu, dalam laporan pertemuan Dewan Gubernur The Fed menunjukkan hampir semua anggota setuju untuk menaikkan suku bunga sesuai dengan rencana awal. Namun terdapat beberapa catatan mengenai data-data ekonomi.
"Sikap The Fed jauh lebih dovish dibandingkan dengan awal tahun," jelas Matthew Keator, Analis dari Keator Group, AS.
Menurut dia, data-data perekonomian AS yang ada saat ini belum cukup mendukung rencana yang telah ditetapkan bank sentral itu sejak awal tahun.
ADVERTISEMENT
Sentimen lain yang juga menyita perhatian investor di Wall Street yakni pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di Buenos Aires, Argentina.
Dalam gelaran tersebut, Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan pimpinan China Xi Jinping untuk membahas perang dagang yang terjadi saat ini.
Volume perdagangan di bursa saham AS mencapai 6,85 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terkahir sebanyak 7,67 miliar saham.