Said Didu: Teknologi dan SDM RI Belum Siap Kelola Tambang Freeport

22 Desember 2018 18:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi persoalan BP Batam. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi persoalan BP Batam. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tambang Grasberg di Mimika, Papua, yang merupakan tambang cadangan emas dan tembaga terbesar nomor dua di dunia tetap akan dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI), meski PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum resmi menjadi pemegang saham mayoritas Freeport.
ADVERTISEMENT
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu kembali mengkritisi pemerintahan. Dia menyebut, Indonesia memang belum siap mengelola tambang Grasberg dari sisi teknologi maupun Sumber Daya Manusia (SDM).
"Secara teknologi dan SDM, iya (belum siap)," ujar Said Didu usai diskusi di d'Consulate Resto, Jakarta, Sabtu (22/12).
Menurut dia, tambang Freeport merupakan yang terumit di dunia, sehingga memerlukan teknologi khusus. "Secara teknologi, memang bagus Freeport. Karena kalau dia tidak dipegang Freeport (teknologinya), maka agak susah, ini kan teknologi khusus," katanya.
PT Freeport Indonesia (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
PT Freeport Indonesia (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menjelaskan, keahilan para lulusan tambang dalam negeri tentu memiliki bekal yang cukup untuk bisa mengoperasikan tambang Grasberg. Namun, hal ini perlu waktu dan belajar lebih banyak untuk bisa benar-benar mengoperasikan tambang Grasberg.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat memahami, saya yakin engineer di Indonesia itu bisa. Tapi kan kita perlu belajar. One day, saya yakin alumni kita bisa. Cuma kita perlu belajar," jelas Budi.
Meski masih dioperasikan oleh Freeport, namun Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan, tidak ada struktur perubahan pekerja di tubuh perusahaan tambang emas tersebut.
"Struktur pekerja tidak ada yang berubah. Tetap. Ini yang berubah cuma pemegang saham aja," tambahnya.