Sambut Keinginan Jokowi, BP dan AKR Siap Jualan Avtur

SPBU BP pertama di Serpong. Foto: Dok. Istimewa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta badan usaha swasta untuk masuk ke bisnis avtur di Indonesia. Hal ini disampaikan dirinya beberapa waktu lalu agar avtur tidak dimonopoli oleh PT Pertamina (Persero). Jokowi berharap harga avtur turun dengan adanya persaingan.

Sebenarnya tak ada aturan yang melarang swasta untuk berjualan avtur. Berdasarkan Peraturan BPH Migas Nomor 13 Tahun 2008 yang berlaku sejak 11 tahun lalu, pada Pasal 2 diatur bahwa kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM penerbangan di setiap bandara terbuka bagi seluruh Badan Usaha, baik swasta maupun milik negara.

Permintaan Jokowi disambut pihak swasta. PT AKR Corporindo Tbk (AKR) dan British Petroleum (BP) bersiap-siap membuka depot pengisian avtur di Indonesia. Bahkan, mereka sudah membuat perusahaan patungan untuk membangun SPBU avtur di Indonesia.

"AKR sudah menandatangani joint venture dengan Air BP. Saat ini sedang tahap persiapan," kata Presiden Direktur AKR Haryanto Adikoesoemo dalam peluncuran SPBU AKR-BP di Pacific Place, Jakarta, Kamis (14/2).

Tapi Haryanto enggan menjelaskan lebih lanjut tentang rencana bisnis mereka. Menurutnya, perusahaan patungan tersebut berada di divisi lain, jadi dia enggan membahasnya. Pun dengan pihak BP yang hadir, tidak ingin menjelaskan hal yang sama.

Sebelumnya, Direktur Komersial AKR Mery Sofi mengatakan, AKR memang tertarik berjualan avtur di Indonesia. Tapi, kata dia, prosesnya membutuhkan waktu yang panjang sehingga saat ini hal tersebut belum bisa direalisasikan.

"Memang ada rencana. Tapi itu butuh proses yang sangat panjang terkait perizinannya dan skemanya seperti apa. Kalau ditanya kapan selesai, kami harap segera," kata dia kepada kumparan.

Isu avtur kembali mengemuka setelah Jokowi meminta Pertamina segera menurunkan harga avtur supaya harga tiket pesawat tak mahal. Jokowi mengancam akan meminta swasta masuk dan menjual avtur agar terjadi persaingan.