Sambut Pertemuan IMF-WB, 5 Proyek Bandara Ngurah Rai Siap Digunakan

24 September 2018 23:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat melintasi apron bandara Ngurah Rai (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat melintasi apron bandara Ngurah Rai (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
ADVERTISEMENT
Menjelang pelaksanaan kegiatan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank (WB) yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada Oktober mendatang, lima proyek di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dikelola PT Angkasa Pura I, akan segera rampung. Pihak PT AP I pun menyatakan kesiapannya menyambut perhelatan tersebut.
ADVERTISEMENT
General Manager General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, menyatakan fasilitas-fasilitas baru yang dibangun di bandara tersebut memang dimaksudkan untuk mendukung penyelenggaraan Annual Meeting IMF-World Bank.
"Proses pengembangan sudah selesai. Semua fasilitas yang ditargetkan untuk pertemuan IMF-WB sudah siap digunakan. Tinggal prosedur verifikasi dan ada upacara yang harus dilakukan sebelum pengoperasian fasilitas-fasilitas baru tersebut," katanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (24/9).
Adapun kelima proyek itu mencakup pembangunan enam apron untuk pesawat tamu di sisi barat, pembangunan empat apron lainya untuk pesawat tamu di sisi timur, pembangunan gedung VVIP, penyiapan lokasi basis operasi TNI di dekatnya, penambahan counter check in, dan juga dihadirkannya gedung parkir mobil bertingkat.
ADVERTISEMENT
Proyek-proyek tersebut, kata Yanus, tinggal menunggu approval dari Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, untuk dapat dioperasikan. Sehingga harapannya, menjelang waktu pelaksanaan pertemuan IMF-WB, semua fasilitas yang baru bisa digunakan.
Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
Dia menjelaskan, pengerjaan fasilitas baru di bandara tersebut terbilang kilat. Karena efektif baru dikerjakan pada Mei 2018 lalu. Pengerjaannya menggandeng kontraktor dari BUMN seperti PT PP, PT Nindya Karya, dan PT Waskita Karya.
"Ini masalah garansi, kalau dengan swasta ada masalah ya selesai. Apalagi menyangkut fasilitas-fasilitas operasional utama yang tidak bisa dilakukan main-main," tambah Yanus lagi.
Sementara itu Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I, Devy Suradji, menjelaskan penyelesaian fasilitas baru Bandara di Bali ini juga menghadirkan tantangan sendiri karena menuntut kreativitas dan improvisasi.
ADVERTISEMENT
"I Gusti Ngurah Rai ini kan bandara yang sudah beroperasi. Sehingga pembangunan fasilitas baru agak complicated, karena pada satu sisi harus cepat selesai. Tapi pada sisi lain enggak boleh sampai mengganggu operasional bandara. Sehingga diskusi dengan pemegang kepentingan lain juga harus dilakukan," terang dia.
Selain penambahan berbagai fasilitas ataupun bangunan, selama pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF-WB nanti operasional bandara yang tadinya 19 jam juga akan ditingkatkan menjadi 24 jam.