Sandi Ingin Bank DKI Turunkan Bunga untuk Peserta OKE OCE Jadi 9%

13 Januari 2018 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di ulang tahun PTSP ke 3 (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di ulang tahun PTSP ke 3 (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terus mewadahi pengusaha kecil menengah melalui program andalannya OK OCE. Saat ini, pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan Bank DKI untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan bunga dipatok 13%.
ADVERTISEMENT
“Nah, sekarang ini kita siapkan juga minggu besok (MoU) dengan Bank DKI. Pertama karena kebetulan masih dalam lingkungan Pemprov. Kemarin Bank DKI sudah mulai menjajaki angkanya masih di 13%,” kata Sandi di Kampung Pesisir, Kalibaru, Jakarta Utara, Sabtu (13/1).
Namun banyak pihak yang menganggap suku bunga 13% terlalu memberatkan pengusaha kecil. Sehingga Sandi akan membuka kerja sama dengan bank dan lembaga keuangan lainnya sehingga suku bunga bisa lebih rendah.
Sandiaga dengan kaos produk OK OCE. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga dengan kaos produk OK OCE. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
“Tapi akan kita buka seluas-luasnya, BRI, BNI, Mandiri, bank swasta lain, lembaga keuangan mikro, bank syariah, lembaga keuangan mikro syariah, perusahaan pembiayaan, itu semua akan mereka berlomba-lomba. Dan dengan kompetisinya, lama-lama suku bunganya akan turun pasti,” kata Sandi.
Sandi berharap ke depannya suku bunga yang dibayarkan peserta OK OCE bisa turun menjadi 9%.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap suku bunganya ada di single digit. Kalau bisa 9%, Alhamdulillah. Jadi itu tujuan kita ke depan,” harap Sandi.
Dia mengatakan, yang menjadi kesulitan bagi pengusaha kecil menengah selama ini adalah akses permodalan dan perizinan. Sehingga Pemprov DKI akan terus mencarikan solusi agar UKM di Jakarta semakin berkembang sehingga tercipta banyak lapangan kerja.
“Nanti kita akan buka, karena fase pertama sekarang adalah fase yang kita fokuskan untuk pendanaan atau pemberian fasilitas permodalan. Juga lebih ke pelatihan, pemberdayaan, membuka lahan akses usaha, juga mendorong perizinan dan zonasi yang menjadi masalah dari pengusaha kecil dan pengusaha mikro,” pungkasnya.