Sandi Minta Pedagang Jual Beras Sesuai HET
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan, stok beras di Pasar Induk Cipinang, DKI Jakarta, cukup untuk mengisi kebutuhan saat Ramadhan. Bahkan dia menilai, stoknya berlebih sehingga pedagang harusnya bisa menjual beras sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah. Adapun pemerintah mematok HET untuk beras medium Rp 9.450 per kg dan beras premium Rp 12.800 per kg.
"Stok aman 2 kali lipat, target 3.000 ton per hari kemarin sudah sampai 4.000 ton. Jadi ini perintah, kami akan memastikan harga beras, pedagang harus menjual sesuai HET," tekan Sandi saat sidak ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (16/5).
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo menambahkan, harga gabah di level petani saat ini masih di atas HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2015, HPP untuk GKP (Gabah Kering Panen) ditetapkan sebesar Rp 3.700 per kg. Sedangkan untuk GKG (Gabah Kering Giling) ditetapkan sebesar Rp 4.600 per kg.
"Sekarang antara Rp 4.500-Rp 4.800 GKP, harga beras dua kali lipatnya sekitar Rp 9.400 per kg, kalau rendeman 50% tapi kalau rendeman 60% harganya Rp 8.500-Rp 8.600 sampai Rp 8.700 per kg, angkanya seperti itu," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun harga gabah masih di atas HPP, Arief mendukung permintaan pemerintah dan perintah Pemprov DKI Jakarta untuk menjual beras sesuai HET. Bila warga masih menemukan harga beras masih di atas HET, bisa langsung menghubungi PT Food Station Tjipinang. Nantinya BUMD tersebut akan memasok beras dengan harga sesuai HET.
"Nanti kalau masyarakat, wartawan menemukan pedagang masih menjual harga di atas HET langsung saja suruh lapor ke kami, biar langsung kami beri harga di bawahnya," kata dia.
Menurut data PT Food Station Tjipinang hari ini, stok awal beras sebanyak 41.227 ton. Sedangkan kegiatan pemasukan dan pengeluaran masing-masing 3.818 ton dan 4.743 ton. Sehingga stok akhir saat ini adalah 40.302 ton.