Saran Bank Dunia Bagi Negara yang Banyak Utang: Perketat Moneter

12 April 2018 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
World Bank (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
World Bank (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Kenaikan suku bunga acuan di negara maju merupakan salah satu tantangan bagi negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Bank Dunia mengimbau untuk mengatasi risiko terhadap stabilitas ekonomi makro, perlu mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter dan penguatan peraturan makroprudensial.
ADVERTISEMENT
Ekonom Kepala Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Sudhir Shetty, mengatakan kebijakan sangat penting khususnya bagi negara-negara dengan tingkat utang tinggi.
"Pertumbuhan kredit yang cepat bisa memperburuk kerentanan sektor keuangan mereka, saat suku bunga di negara maju dinaikkan,” kata Sudhir di Kantor World Bank, Kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (12/4).
Menurut Sudhir, untuk mengatasi tantangan tersebut, negara-negara di Kawasan Asia Timur dan Pasifik perlu mengambil langkah meredam kemungkinan dampak pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat di negara maju.
Tak hanya itu, Sudhir juga menyebutkan bahwa saat ini negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik menghadapi ancaman terhadap sistem perdagangan global. Sudhir menyarankan negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik dapat merespon dengan memperdalam integrasi dan fasilitasi perdagangan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, melalui mekanisme seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN, Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership, serta Belt & Road Initiative.
“Bila dijalankan dengan baik, prakarsa-prakarsa tersebut akan menjadi lebih penting. Negara-negara akan menyesuaikan strategi pembangunan berbasis manufaktur,” ujarnya.
Apalagi saat ini tantangan dalam bidang manufaktur adalah munculnya teknologi dan otomatisasi. “Kedua hal tersebut dapat menghemat jumlah tenaga kerja, serta mengaburkan batas antara manufaktur dan jasa,” tutupnya.